Berita Viral

Biodata Oei Tiong Ham, Raja Gula Zaman Belanda Lahir di Semarang

Biodata Oei Tiong Ham. Nama Oei Tiong Ham kembali diperbincangkan seusai gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Semarang roboh.

kemendikbud/kolase tribunjateng
Biodata Oei Tiong Ham, Raja Gula Zaman Belanda Lahir di Semarang 

TRIBUNJATENG.COM- Biodata Oei Tiong Ham Raja Gula Zaman Belanda yang lahir di kota Semarang, Jawa Tengah.

Nama Oei Tiong Ham kembali diperbincangkan seusai gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jateng-DIY di Jalan Kyai Saleh, Semarang, roboh.

Kantor OJK ini merupakan bangunan kuno yang bersejarah.

Gedung ini merupakan peninggalan pengusaha Oei Tiong Ham, konglomerat pertama di Asia Tenggara yang berjaya pada tahun 1920-an atau masa Hindia Belanda.

Oei Tiong Ham adalah pendiri perusahaan multinasional pertama di Asia Tenggara dan orang terkaya pada zamannya di kawasan itu.

Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia

Nyawa Perebut Bini Orang Kebumen Nyaris Melayang, Beruntung Gagang Golok Si Malaikat Maut Rusak

Siswi SMP Jual Diri demi Kuota Internet, Tarif Sekali Kencan Rp 500.000

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Rabu 29 Juli 2020, Scorpio Perlu Menjaga Bicara

Oei Tiong Ham lahir pada 19 November 1866.

Oei Tiong Ham meninggal di Singapura, 6 Juni 1924 pada usia 57 tahun.

Selain itu, ia adalah pemimpin masyarakat Tionghoa di Semarang dan belakangan juga dikenal sebagai Raja Gula Asia.

Oei Tiong Ham memulai usaha setelah mewarisi perusahaan milik ayahnya, Oei Tjie Sien.

Oei Tjie Sien adalah seorang pengusaha totok yang berasal dari daerah Tong An di Fujian, Tiongkok.

Sedangkan ibunya adalah seorang Peranakan kelahiran Jawa dari keluarga menengah.

Walaupun mapan, keluarga Oei bukanlah bagian dari kalangan Cabang Atas Peranakan, yang adalah elite tradisional Tionghoa di Hindia Belanda.

Sebagai seorang Peranakan, ia fasih berbahasa Melayu, namun juga belajar di sebuah sekolah swasta Tionghoa.

Oei Tiong Ham terutama adalah yang pertama mengekspor hasil bumi dan perdagangan opium.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved