Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Lagi, Jebakan Tikus Listrik Tewaskan Petani di Sragen, Petugas Evakuasi Pakai Baju Hazmat

Jebakan listrik untuk tikus di sawah kembali memakan korban. Setelah lima petani meninggal dunia awal 2021, dua pekan ini setidaknya ada dua petani ya

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
Ist/ PMI Sragen
Tim PMI Sragen dan PSC 119 Sragen ketika mengevakuasi petani yang tersengat listrik di area persawahan Dukuh Bulakrejo, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Jebakan listrik untuk tikus di sawah kembali memakan korban. Setelah lima petani meninggal dunia awal 2020, dua pekan ini setidaknya ada dua petani yang meninggal dunia akibat tersengat listrik.

Paling anyar terjadi Selasa, (28/7/2020) pukul 18.30 WIB di area persawahan Dukuh Bulakrejo, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

Korban ialah Prapto Wiyono (66) warga Dukuh Bulakrejo RT 028, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo.

Berikut Nama-nama Korban Kebakaran di Pekalongan, Satu Orang Meninggal

Alih Profesi Jadi Pengrajin Miniatur, Iswadi Warga Kabupaten Semarang Untung Jutaan Rupiah

Terbongkar Siswi SMP Jual Diri Lewat Online demi Kuota Internet

Proses evakuasi dilakukan oleh PMI Sragen dan PSC 119 Sragen dengan protokol kesehatan masa pandemi Covid-19 yakni memakai APD level 3, baju azmat.

"Kami melakukan evakuasi dengan menggunakan armada ambulance Rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen. Sampai di lokasi tim dan unsur terkait lainnya mengalami kesulitan untuk evakuasi korban."

"Dikarenakan akses jalan menuju ke lokasi yang sempit dan banyak wisatawan kebencanaan,"  terang Wakil Ketua 1 PMI Kabupaten Sragen, Soewarno.

Sementara itu Kassubag Humas Polres Sragen AKP Harno mewakili Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menyampaikan korban diduga tersetrum rangkaian kawat beraliran listrik.

Rangkaian listrik tersebut digunakan untuk jebakan tikus dengan sumber listrik genset dengan kuat tegangan 220 volt berdaya 3.200 watt.

"Kronologis kejadian korban keluar dari rumah untuk pergi ke sawah memasang jebakan tikus menggunakan senset dan sekira pukul 18.30 WIB."

"Karena ada tamu sang anak yang menjadi saksi Siti Wahyuni mencari korban ke sawah dan menemukan korban dalam keadaan tergeletak di pematang sawah dan sudah meninggal dunia," terang Harno.

Melihat ayahnya sudah tergeletak, Siti berteriak minta tolong dan terdengar oleh petani yang tak jauh dari TKP dan langsung menghampiri Siti.

Petani tersebut  langsung mematikan genset milik korban dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sidoharjo.

Kepolisian mengamankan barang bukti berupa satu buah genset merk General warna biru, seperangkat alat jebakan tikus yang terbuat dari kawat, pathok dan terminal listrik (kabel, stop kontak dan saklar).

Hasil pemeriksaan luar terhadap korban ditemukan luka pada telapak tangan kanan bagian kelingking ukuran 1,5 cm dan luka goresan bakar pada telapak kaki kanan bagian dekat ibu jari.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga sudah menerima atas meninggalnya korban dan keberatan untuk dilakukan otopsi," katanya.

Perangkat jebakan tikus tersebut dibuat oleh korban dengan tujuan melindungi tanaman jagung di sawah milik korban.

Sementara itu insiden serupa juga tejadi di area persawahan di Desa Bendo, Kecamatan Sukodono yang menewaskan Citro Dikromo (77) warga Dukuh Gonggangan RT 26, Desa Bendo, Kamis (23/7/2020) dini hari. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved