Berita Internasional
Jepang Mulai Gusar dengan Aksi Pesawat Tempur China Sering Menyusup Wilayah Udara
Pertahanan udara Jepang semakin mendapatkan tekanan dari pesawat pasukan udara China, yang sering menyusup ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ
TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Pertahanan udara Jepang semakin mendapatkan tekanan dari pesawat pasukan udara China, yang sering menyusup ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.
Para analis mengatakan tekanan pertahanan udara serupa juga tengah terjadi di beberapa negara lainnya.
Melansir CNN pada Rabu (29/7/2020), pilot pesawat tempur Jepang, Letnan Kolonel Takamichi Shirota mengatakan, paling tidak ada lebih dari 2 kali sehari peringatan potensi bahaya masuk dari udara.
Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) menghitung ada 947 kali tanda bahaya dalam setahun terakhir pada Maret lalu.
• Pengakuan Franky Pembuat Brownies Rasa Ganja, Belajar dari YouTube
• Inilah Alasan Kader PKS Kota Solo Pakai Baju Batik Gibran: Lha, Ini Usulan Kaukus Muda
• Mayat Tanpa Identitas di Kampung Kali Semarang Ternyata Mimin Warga Pekunden
• Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia
Sebagian besar potensi bahaya yang datang berasal dari pesawat tempur Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), yang mana menurut Shirota intensitasnya semakin meningkat.
"Jumlah pergerakan pelanggaran serangan wilayah udara telah meningkat dengan cepat dalam dekade terakhir, terutama di zona barat daya. Ada sekitar 70 persen dari pergerakan yang terlacak oleh SDF," kata Shirota dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN.
Daerah barat daya itu termasuk kepulauan Senkaku, yang dikenal sebagai kepulauan Diaoyu di China, gugusan pulau tak berpenghuni di bawah pemerintahan Jepang, tetapi diklaim oleh China sebagai wilayahnya.
Selain itu, wilayah yang intens mendapatkan ancaman udara dari pasukan udara China adalah Okinawa, yang merupakan lokasi Pangkalan Udara Kadena Angkatan Udara Amerika Serikat, yang menyebut dirinya sebagai "Keystone of the Pacififc" dan merupakan instalasi utama AS untuk penerbangan di atas perairan yang diperebutkan Laut China Selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengkonfirmasi bahwa kehadiran pasukannya di kepulauan Senkaku atau Diaoyu berada dalam hak kedaulatannya.
"Pulau Diaoyu dan pulau-pulau yang berafiliasi adalah wilayah yang melekat pada China, China bertekad dalam menjaga kedaulatan wilayah kami," kata Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada Juni.
"Penerbangan normal pesawat militer China sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun," kata Lijian dalam tanggapan melalui faks kepada CNN, Rabu (29/7/2020).
Namun, Jepang mengatakan pesawat-pesawat China sering menyusup juga ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ), yang mana ukuran pesawatnya dapat bervariasi tergantung pada lokasi.
Administrasi Penerbangan Federal AS mendefinisikan ADIZ sebagai "area udara khusus yang ditunjuk di atas tanah atau air di mana suatu negara membutuhkan identifikasi segera, positif, lokasi, dan kontrol lalu lintas udara pesawat untuk kepentingan keamanan nasional negara itu."
Komandan Skadron Tempur Taktis JASDF 204 di Pangkalan Udara Naha di Okinawa, Shirota, meminta pilotnya dalam keadaan siaga 24 jam sehari, 356 hari dalam setahun untuk menghadapi kemungkinan serangan yang membahayakan dari pesawat tempur China.
"Angkatan Udara Bela Diri (Jepang) adalah satu-satunya entitas yang mampu melindungi teritori dan wilayah udara Jepang," kata pria berusia 40 tahun ini.