Virus Corona Jateng
Ganjar Sebut 2 Penyakit Bawaan Ini Jadi Biang Kerok Tingginya Angka Kematian Pasien Corona Jateng
Pasien terkonfirmasi positif virus corona Covid-19 dapat mengalami kondisi klinis lebih parah jika memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasien terkonfirmasi positif virus corona Covid-19 dapat mengalami kondisi klinis lebih parah jika memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Komorbid merupakan penyakit yang sudah diderita pasien sebelum terinfeksi corona.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan di Jawa Tengah, ada dua penyakit bawaan yang menyumbang angka kematian tinggi terhadap pasien positif Covid-19.
• Gubernur Ganjar Sebut Ada Kepala Daerah Sombong Tak Mau Lakukan Tes Corona ke Warganya
• Video Viral CCTV, Detik-detik Bus Sugeng Rahayu Tabrak Benteng Takeshi Pasar Kertek
• KABAR TERBARU: Kapan Sekolah Tatap Muka Dimulai? Ini Kata Mendiknas Nadiem Makarim
• Heboh Brownies Jepara Harga Rp 400 Ribu, Baru Ketahuan Bahan Ini yang Bikin Mahal
"Dua penyakit utama bawaan yang ada di pasien dan angka kematiannya cukup tinggi yakni darah tinggi dan gula," kata Ganjar saat menjadi pembicara di acara webinar yang diadakan Sekolah Pascasarjana Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (1/8/2020).
Berdasarkan data hingga Minggu (2/8/2020) yang dikutip pukul 15.30 WIB, data pasien positif corona yang meninggal berjumlah 879 orang.
Sementara, pasien meninggal yang berstatus pasien dalam pengawasan berjumlah 1.613 orang.
Dari jumlah pasien positif meninggal, sebanyak 16 persen memiliki penyakit komorbid diabetes atau gula. Penyakit ini di posisi pertama yang dialami pasien positif corona meninggal
Sedangkan di posisi kedua yakni darah tinggi atau hipertensi yakni 13 persen.
"Beberapa hasil tes kami menunjukkan dua penyakit itu memiliki korelasi terhadap itu (kematian)," tandasnya.
Sedangkan penyakit penyerta lain yang dialami pasien meninggal dunia dengan status positif corona yakni gagal jantung di posisi ketiga, berurutan ada stroke, ginjal kronis, jantung koroner, dan sebagainya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengingatkan masyarakat agar saling menjaga. Hal itu sesuai dengan konsep gerakan Jogo Tonggo yang berbasis masyarakat.
"Jogo Tonggo ini untuk mendorong kekuatan masyarakat. Terbukti masyarakat Indonesia didaulat sebagai masyarakat yang paling suka tolong menolong," ujarnya.
(mam)
• Aturan Main Pilkada Kabupaten Semarang 2020 Soal Kampanye, Bikin Kandidat Putar Otak Promosi
• 3 Personel Polres Kebumen dapat Penghargaan Kenaikan Pangkat dari Kapolri
• 9 Ekor Sapi dan 7 Kambing Dipotong Polres Kebumen saat Idul Adha
• Apakah Warga Jateng Patuhi Protokol Kesehatan? Ini Kata Gubernur Ganjar