Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

5 Jam Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Fadly Ngantuk Tak Biasa , Ini Cerita Para Relawan

Efek samping vaksin dijelaskan kepada relawan seperti bengkak pada bekas penyuntikan hingga peningkatan suhu tubuh

Editor: muslimah
dok.ist/via tribun padang
Ilustrasi vaksin virus corona atau covid-19 

TRIBUNJATENG.COM - Penyuntikan vaksi Covid-19 pada manusia sudah dilaksanakan pada Senin Selasa (11/8/2020) di RS Pendidikan Universitas Padjadjaran.

Bahkan uji coba klinis pertama vaksin dari Cina itu disaksikan Presiden Joko Widodo.

Vaksin Covid-19 yang menjadi harapan dalam memerangi virus SARS-CoV-2 itu disuntikkan ke relawan.

Efek samping vaksin dijelaskan kepada relawan seperti bengkak pada bekas penyuntikan hingga peningkatan suhu tubuh.

Petentang-petenteng di Laut Indonesia, Kapal Malaysia Cuma Dibentak TNI Tanpa Senjata Kocar-kacir

Katalog Promo Superindo Hari Kerja 10-13 Agustus 2020, Diskon Beras Sabun hingga Minyak Goreng

Pegawai Swasta Berbondong-bondong Bikin Rekening Baru di BCA Purwokerto Demi Bantuan Rp 600 Ribu

Cerita Keluarga Dokter di Solo Bertahan dari Ganasnya Corona, 1 Anggotanya Positif dan Meninggal

Sejumlah relawan membagikan ceritanya soal alasan bersedia menjadi relawan hingga efek setelah disuntik.

Satu di antara relawan yang bercerita cukup detail adalah Fadly Barjadi Kusuma (32). Ia bekerja sebagai driver ojek online.

"Efek samping itu alhamdulillah enggak ada juga setelah 24 jam," ujar Fadly yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (ojol) di Kota Bandung itu.

Hanya, Fadly merasakan kantuk yang tak biasa setelah beberapa jam disuntik.

Ia tidak tahu kantuk berat itu efek vaksin atau bukan.

Fadly tidur sejak sore hingga pagi keesokan hari.

"Cuma sorenya, kemarin, lima jam setelah penyuntikan, saya merasa ngantuk sekali, ngantuknya enggak biasa.

Saya tidurin, pulas. Bangun-bangun tadi pagi dibangunin istri. Enggak tahu apakah efek samping atau bukan," ucap dia.

Meski begitu, ia mengaku merasa lebih segar dan sudah kembali menjalani aktivitas seperti biasa.

"Sekarang sudah biasa bekerja, kembali beraktivitas seperti biasa," ucap Fadly.

Selain Fadly, istrinya pun turut daftar jadi relawan uji coba vaksin Covid-19. Namun, istrinya belum mendapat panggilan untuk disuntik.

H
Suasana tempat pendaftaran relawan uji klinis vaksin Covid-19 di RSP Unpad, Senin (10/8/2020). (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

Fadly merasa kantuk berat, bagaimana dengan relawan lainnya?

Rohaeni (33), seorang ibu rumah juga mendapat giliran disuntik pada Selasa (11/8/2020).

Ia mengaku tidak merasakan efek apa pun setelah proses penyuntikan.

"Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apa pun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini," ujarnya.

Rohaeni yang datang bersama dua adiknya itu menjelaskan proses penyuntikan.

Wanita berkerudung itu mengatakan proses penyuntikan lancar sejak pagi hingga siang.

"Begitu masuk, kami didaftar dan data dulu. Terus setelah masuk ambil darah dulu. Setelah ambil darah, check up semua. Baru menunggu hasil tes darah. Setelah berhasil, kami bisa langsung vaksin," katanya.

Dia mengatakan, proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, baru dilakukan penyuntikan.

K

Rohaeni (paling kanan) bersama dua adiknya yang menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020). (Tribun Jabar/Ery Chandra) 

Alasan Menjadi Relawan

Rohaeni mengungkapkan alasan utama berpartisipasi dalam pembuatan vaksin Covid-19 adalah ingin membantu menyukseskan penelitian.

"Yang pasti ingin selesai ini Covid-nya, terus membantu agar masyarakat lainnya percaya kalau vaksin ini tak berbahaya dan tak terjadi apa-apa," kata ibu satu orang anak ini.

Menurutnya, menjadi relawan bermula dari ajakan adik kandungnya yang bekerja di bidang kesehatan. Persisnya Asisten Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil.

Namun, dia juga memperoleh izin dari suaminya yang keseharian bekerja sebagai buruh.

"Disaranin adik, biar ikutan selesaikan masalah Covid-nya, karena sudah dijaga sama pemerintah juga," ujarnya.

Warga yang tinggal di kawasan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, itu menyarankan agar warga lain mau menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19.

"Lebih baik ikutan vaksin ini daripada enggak, sayang kalau misal tidak ikut. Apalagi kalau sudah ikut vaksin bisa mencegah Covid itu masuk ke tubuh," katanya.

Sama seperti Rohaeni, Fadly ingin Covid-19 segera teratasi.

"Awalnya istri sempat khawatir. Tapi ini demi kebaikan saya dan keluarga, apalagi kan saya tiap hari di lapangan, cari uang. Ternyata belakangan istri saya juga daftar, saya izinkan," ujarnya.

Saat vaksin ini berhasil menurunkan risiko penularan virus corona, keduanya akan tercatat sejarah.

"Dengan divaksin sekarang, kalau nanti ada produksi massal vaksin Covid-19, kan enggak harus keluarkan biaya lagi," ujar Fadly.

Fadly mengaku mendapat kompensasi Rp 200 ribu saat dipanggil ke RS Pendidikan Unpad itu. Dia diberi penjelasan, setiap kali dipanggil, akan diberi kompensasi untuk transportasi.

"Tadi diberi Rp 200 ribu untuk kompensasi transportasi. Katanya sih sampai 5 kali. Hari ini yang pertama, katanya nanti dipanggil lagi," ucap Fadly yang kini tinggal di rumah kontrakan di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Namun, alamat di KTP tertera di Kota Bandung.

G
Fadly Barjadi Kusuma (32), seorang driver oojek online asal Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, sudah menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Selasa (11/8/2020). (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

‎Mira istrinya, saat dihubungi via telepon selulernya, mendukung langkah suaminya dalam menjalani uji coba vaksin.

"Dukungan saya buat suami biar kesehatan dia terjaga, supaya tidak terjangkit virus, biar keluarga kami aman dari segala penyakit terutama virus corona. Sebagai istri, saya menyemangati suami selama untuk kebaikan," ucap dia.

Ia akui, sebelumnya sempat takut dan khawatir saat suaminya daftar relawan vaksin. Apalagi, ini uji coba vaksin pertama di dunia. Namun, dia bersama Fadly banyak membaca literatur ihwal vaksin.

Akhirnya, belakangan Mira yang bekerja sebagai pegawai laundry ini ikut daftar.

"Dan saya ikutan juga. Sudah daftar hari ini via WA cuma belum ada panggilan dari dokternya. Kalau suami saya mah kan sudah dipanggil‎. Saya dalam posisi siap dipanggil, jalani tes kesehatan dan siap uji coba vaksin," ucapnya.

Motivasi ikut daftar jadi relawan, kata dia, supaya dia dan suaminya terbebas dari virus corona. Apalagi, keduanya bekerja dan saat pulang ke rumah, ada tiga anak yang menantinya.

"Pertama sih buat keluarga, buat anak-anak. Supaya jika nanti vaksin sudah diproduksi massal, kami tidak keluar biaya lagi. Katanya kan nanti mah kalau mau vaksin harus kena biaya. ‎Lalu, ikut membantu pemerintah lah supaya pandemi ini segera berakhir," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Fadly Ngantuk Tak Biasa Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Bagaimana Relawan Lain? Ini Pengakuannya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved