Berita Regional
22 Rumah Habis Terbakar, 18 Balita Kini Tidur Beralas Tikar Beratap Terpal dan Dinding Daun Kelapa
Mereka tidur beralaskan tikar yang dibentang di atas pelupuh. Sementara dinding kemah terbuat dari dedaunan kelapa yang diikat pada bilah bambu.
TRIBUNJATENG.COM, WAIKABUBAK – Kebakaran melanda Kampung Adat Situs Deke, Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Sebanyak 22 unit rumah adat di desa itu habis terbakar, Senin (10/8/2020).
Akibat peristiwa itu, 21 kepala keluarga yang rumahnya terbakar membutuhkan bantuan.
• Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa Ketok Pintu Rumah Ganjar Pranowo Malam-malam
• Inilah Sosok Wayan Arjono Anggota DPRD yang Juga Ayah Jerinx SID Ajukan Penangguhan Penahanan
• Hakim Pertanyakan SK Asli Kepengurusan MPC dan MPW Pemuda Pancasila
• Dua Geng Bertemu saat Dangdutan, Satu Nyawa Melayang
Sekretaris Desa Patiala Bawah, Yustinus Deta Baya mengatakan, saat ini para pengungsi tinggal di tempat tinggal darurat yang beratapkan terpal berukuran kurang lebih 5x6 meter.
Untuk perlengkapan tidur, para pengungsi hanya mengandalkan selimut seadanya dari bantuan para donatur.
Mereka tidur beralaskan tikar yang dibentang di atas pelupuh.
Sementara dinding kemah terbuat dari dedaunan kelapa yang diikat pada bilah bambu.
Para pengungsi menggunakan kelambu insektisida yang diberikan otoritas kesehatan setempat.
Tempat tersebut tidak bisa melindungi warga dari dinginnya malam.
Padahal ada sekitar 18 balita yang tinggal di dalam kemah tersebut.
“Mudah-mudahan ke depannya tidak hujan.
Kalau hujan, aduh saya tidak bisa tahu lagi keadaannya seperti apa,” kata Yustinus, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020) sore.
Selain itu ketersediaan makanan dan pakaian untuk para pengungsi masih belum mencukupi.
“Yah, lumayan lah, tidak terlalu banyak juga.
Mereka masih sangat membutuhkan bantuan,” ucap Yustinus.
