Berita Viral
Mumtaz Rais Terus Menyebut Nawawi Pomolango Pahlawan Kesiangan, Temannya yang Minta Maaf
Prilaku Mumtaz yang berkomunikasi telepon di dalam pesawat, kata Nawawi, telah ditegur berulang kali oleh awak kabin
Mumtaz Rais Terus Menyebut Nawawi Pomolango Pahlawan Kesiangan, Temannya yang Minta Maaf
TRIBUNJATENG.COM - Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango angkat bicara terkait cekcok dirinya dengan putra Amien Rais, Mumtaz Rais, di dalam pesawat Garuda Indonesia, Rabu (13/8/2020), yang berujung ke proses hukum.
Nawawi menjelaskan, dirinya menjadi salah satu penumpang pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta dengan nomor kursi 6 K, dan Mumtaz duduk kursi nomor 6 A.
"Tidak ada orang lain lagi di barisan kursi tersebut," ucap Nawawi kepada awak media, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
• Plat Nomor Tercantik di Dunia Bikin Sulton Kena Tilang, Polisi : Paling Bagus yang Pernah Saya Lihat
• Karena Uang Rp 100 Ribu, Remaja Ini Harus Menderita Siksaan hingga Tewas, 13 Pelaku Ditangkap
• 4 Bulan Belajar Daring tapi Tak Punya Gawai, Novi Si Juara Kelas Tiap Hari Jalan 1 Jam ke Konter Hp
• Uang Hasil Jualan Keliling Dibawa Penipu, Mbah Khotim 1 Jam Bengong Tak Percaya, Pulang Jalan Kaki
Menurutnya, saat pesawat sudah mendarat di Bandara Makassar dan melakukan pengisian bahan bakar, Mumtaz melakukan komunikasi dengan telepon genggam.
"Cara yang bersangkutan berkomunikasi dengan suara yang keras, telah sangat mengganggu hak kenyamanan yang seharusnya saya peroleh sebagai sesama penumpang," papar Nawawi.
Prilaku Mumtaz yang berkomunikasi telepon di dalam pesawat, kata Nawawi, telah ditegur berulang kali oleh awak kabin agar berhenti menelepon, namun tidak dipedulikan olehnya.
"Saya ikut mengingatkan. Kalimat awal yang saya ucapkan untuk ikut mengingatkan yang bersangkutan hanyalah 'Mas tolong dipatuhi aja aturannya'," ucap Nawawi.
"Tidak pernah ada acara maaf-memaafkan antara yang bersangkutan dengan saya."
"Bahkan yang bersangkutan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, masih terus mengucapkan kata 'pahlawan kesiangan'," sambung Nawawi.
Setelah Mumtaz tidak terima diperingatkan dan terus berkata pahlawan kesiangan, Nanawi menyampaikan kepada politikus PAN itu akan meneruskan persoalan di dalam pesawat ke pihak berwenang di bandara.
"Jadi yang bersangkutan sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut."
"Ada pihak lain yang merupakan teman bersangkutan, yang saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf."
"Tapi yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apapun," tutur Nawawi.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya buka suara terkait insiden keributan Mumtaz Rais dengan kru pesawat dan Nawawi Pomolango.
Insiden itu terjadi di pesawat Garuda Indonesia GS 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan, Nawawi saat itu tengah melakukan perjalanan dinas ke Gorontalo.
Ia hendak menjalankan tugas kegiatan koordinasi pemberantasan korupsi dengan APH dan APIP di wilayah Gorontalo, pada 9-12 Agustus 2020.
Kemudian Nawawi kembali ke Jakarta pada Rabu (12/8/2020) menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Perjalanan pesawat transit di Bandara Makassar untuk pengisian bahan bakar.
"Pada saat pengisian bahan bakar, petugas pramugari sudah mengingatkan beberapa kali secara langsung ataupun secara umum melalui pengeras suara."
"Agar kepada para penumpang tidak berjalan serta tidak menggunakan alat komunikasi," kata Ali lewat keterangan tertulis, Jumat (14/8/2020).
Selanjutnya, Nawawi saat itu melihat Mumtaz Rais tidak mengindahkan imbauan pramugari hingga sekira tiga kali.
Karena Mumtaz masih terus bicara melalui ponsel, sementara Nawawi melihat dari jendela di samping tempat duduknya ada kendaraan pengisi bahan bakar di sekitar pesawat.
Maka, dengan pertimbangan keselamatan seluruh penumpang, Nawawi mengingatkan Mumtaz untuk mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan.
"Namun demikian, yang bersangkutan (Mumtaz) tidak merespons dan tetap bicara melalui telepon."
"Nawawi kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika penumpang yang diingatkan tadi justru kemudian mengatakan 'kamu siapa?"
"Hal ini dijawab Nawawi, 'saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama'," tutur Ali.
Akan tetapi, lanjut Ali, Mumtaz tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal.
Hingga, terucap salah satu kalimat yang kurang lebih mengatakan ia di pesawat ini bersama Wakil Ketua Komisi III DPR, dengan mengarah ke salah satu kursi kedua di belakang Nawawi.
Atas jawaban tersebut, kata Ali, kemudian Nawawi merespons ini adalah kewajiban kita sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama.
Tidak ada hubungannya dengan posisi sebagai pejabat di manapun, termasuk di DPR.
"Hal ini berangkat dari pemahaman, bahwa Pak Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR adalah orang-orang yang memahami hukum."
"Sehingga tidak mungkin akan bersifat arogan membela jika ada pelanggaran aturan di penerbangan tersebut."
"Apalagi mengingatkan penumpang lain yang menelepon saat pesawat mengisi bahan bakar adalah demi keselamatan bersama seluruh penumpang," imbuhnya.
Setelah akhirnya diketahui Nawawi adalah pimpinan KPK, Ali bilang, ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut, salah satunya dari unsur pimpinan Komisi III DPR, untuk meredakan persoalan.
Namun, menurut KPK, persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana seseorang memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru.
"Kemudian, Pak Nawawi mengatakan kalau begitu nanti setelah di bandara saya akan menginformasikan hal ini pada petugas yang berwenang di bandara," ceritanya.
Kata Ali, setelah turun di Bandara Soekarno-Hatta, Nawawi lantas memberikan informasi adanya kejadian tersebut kepada Kapospol Terminal 3F.
Ali mengatakan, pihak PT Garuda telah menghubungi Nawawi dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukannya selaku penumpang Garuda Indonesia.
Karena, mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama.
"Demikian juga pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Pak Nawawi di Kantor KPK."
"Dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib," tutur Ali.
Sebelumnya diberitakan, Mumtaz Rais terlibat keributan dengan kru pesawat dan Wakil Ketua KPK Pamolango Nawawi, di pesawat Garuda Indonesia GS 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Keributan ini dipicu sikap Mumtaz Raiz yang duduk di kelas bisnis menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo, dan saat pesawat sedang refueling sewaktu transit di Makassar.
Awak kabin kemudian mengingatkan Mumtaz sebanyak tiga kali.
Namun, Mumtaz tidak mengindahkan peringatan dan justru menegur awak kabin.
Kemudian, Nawawi yang juga berada di kelas bisnis turut menegur Mumtaz, sehingga terjadi adu mulut atau pertengkaran.
Pihak PT Garuda Indonesia pun telah menghubungi Nawawi untuk menyampaikan apresiasi atas sikap Nawawi.
Demikian juga pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Nawawi di kantor KPK.
Pada prinsipnya, pihak Polres Bandara menyampaikan bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib. (Seno Tri Sulistiyono)
• Plat Nomor Tercantik di Dunia Bikin Sulton Kena Tilang, Polisi : Paling Bagus yang Pernah Saya Lihat
• Viral Ambulans Telat Diperjalanan Hingga Pasien Meninggal Karena Dihalangi Mobil Kijang
• Karena Uang Rp 100 Ribu, Remaja Ini Harus Menderita Siksaan hingga Tewas, 13 Pelaku Ditangkap
• Ruben Onsu Heran Selalu Ditawari Peran Karyawan Salon hingga Tukang Rumpi di Kantor
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Nawawi Pomolango Disebut Pahlawan Kesiangan oleh Mumtaz Rais, Belum Saling Memaafkan