Berita Sukoharjo
Guru Ngaji Babak Belur Dipukuli Preman Kampung Sukoharjo, Kini Nasibnya Berbalik
Seorang guru ngaji babak belur dipukuli preman kampung di Sukoharjo, kini nasib mereka berbalik.
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Pelaku penganiayaan guru ngaji, YSN (30) warga Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo sempat menjadi buronan polisi.
Adapun YSN hanya tertunduk lesu dan seakan tak berkutik di hadapan polisi.
Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, pasca melakukan penganiayaan, pelaku sempat kabur karena ketakutan ditangkap polisi.
• Ganjar Pranowo Dapat Uang Pecahan Rp 75 Ribu Edisi Kemerdekaan Indonesia Nomor Seri Istimewa
• Kisah Mbah Khotim Sampai ke Telinga Jokowi, Ajudan Pribadi Presiden Turun Langsung Bawa Bantuan
• Pakaian Adat Suku Tidung Kaltara di Pecahan Rp 75 Ribu Disebut Adat China, Netizen Ini Dibully
• 2 Kader Partai Amanat Nasional Solo Mundur: Saya Hanya Kader Biasa yang Berada di Bawah
Dikatakan dia, pelaku dikenal preman kampung yang tak tanggung-tanggung melakukan kekerasan kepada korban.
"Pelaku ini sempat panik dan kabur ke tiga kota," katanya saat gelar perkara di Mapolres Sukoharjo, Senin (17/8/2020).
"Yaitu di Klaten, Yogyakarta, dan Boyolali," imbuhnya menekanan.
Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho menambahkan, pelaku ini ketakutan dan berpindah-pindah.
"Di Klaten itu dia ke rumah saudaranya, minta perlindungan," kata AKP Nanung.
Setelah dari Klaten, pelaku kemudian berpindah ke Bantul, Yogyakarta untuk minta pergi ke saudaranya.
"Di sana pelaku sempat menyembunyikan sepeda motornya," terangnya.
Pelaku yang ketakutan lalu bersembunyi ke kawasan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Dan disana, pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian.
"Pelaku ini panik dan terus berpindah-pindah," ucapnya.
"Namun berhasil kami tangkap di sebuah rumah di daerah Boyolali," tambahnya.
Dia menuturkan, meski pelaku berpindah-pindah, pelaku berhasil diringkus kurang dari 6 jam.