Berita Internasional
Dikira Sudah Mati, Pria Ini Lolos dari Pembantaian ISIS
"Ada darah di badan saya, tapi itu berasal dari taruna yang berada di sebelah saya," kata Kadhim.
"Saya bisa merasakan darah itu hangat," kata Kadhim.
'Orang ini masih bernapas'
Lalu terdengar suara tembakan yang mestinya terarah ke badan Kadhim.
Tapi peluru tidak menghantam badannya.
"Saya tak tahu ke mana peluru itu lari," kata Kadhim.
Sang eksekutor mendekat dan menendang badan Kadhim.
"Orang ini masih bernapas," kata eksekutor.
"Ia masih hidup, ia masih bernapas," teriaknya.
Namun komandan eksekutor mengatakan, "Biarkan saja..."
"Biarkan ia menderita, biarkan dia mati kehabisan darah," kata komandan ISIS.
Padahal, Kadhim sebenarnya tak berdarah.
Ia tak tertembak.
"Ada darah di badan saya, tapi itu berasal dari taruna yang berada di sebelah saya," kata Kadhim.
Ia mengatakan ia berada di tempat ini sampai malam tiba.
Ia bisa merasakan para taruna di dekatnya yang menemui ajal.
"Saya tak tahu bagaimana bisa bertahan dalam situasi ini," katanya.
Suasananya mencekam dan menakutkan.
Pada malam itu, setelah merasa aman, Kadhim menyelamatkan diri.
"Saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu," kata Kadhim.
Belakangan Kadhim mengetahui tak kurang dari 1.700 taruna militer tewas di tangan milisi ISIS.
Sejaun ini hanya Kadhim yang diketahui lolos dari pembantaian tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pria Irak yang Lolos dari Pembantaian ISIS, Dikira Sudah Mati
• Pembunuhan Kapak Villisca Belum Terungkap: Pelaku Lakukan Ritual Aneh Tutup Semua Cermin Pakai Kain
• Cara Joshua Suherman Bertahan di Tengah Pandemi: Apa Aja Jadi Duit
• Cinta Kuya Marah Disuruh Uya Kuya Jadi Gembel di Mal
• Alwi Si Bocah Viral, Begini Kesehariannya Sebelum Terkenal