Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Terkuak Misteri Telapak Kaki Warga Satu Desa Mendadak Menghitam Setiap Bangun Tidur

Sekitar lima hari lalu, saat bangun tidur, pria asal Desa Wawoluri, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara ini melihat telapak

Editor: galih permadi
kompas.com
Warga Desa Wawoluri, Kecamatan Motui, kabupaten Konawe Utara, Sultra memperlihatkan debu hitam yang diduga dari limbah batu bara PLTU milik perusahaan tambang tidak jauh wilayah mereka 

TRIBUNJATENG.COM, KONAWE UTARA - Beberapa hari ini, kaki warga Desa Wawoluri menghitam.

Rismanto awalnya terkejut, melihat kakinya saat bangun tidur.

Sekitar lima hari lalu, saat bangun tidur, pria asal Desa Wawoluri, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara ini melihat telapak kakinya tiba-tiba bernoda hitam.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Angga Pendaki Tewas di Gunung Lawu Via Cemoro Sewu, Tubuh Dingin

Bek PSIS Semarang Ini Sebut Lanjutan Liga 1 2020 Kurang Greget

Viral Pria Magelang Hilang di Hutan Bambu Seusai Mandi di Sungai, Hanya Bisa Dilihat Ibunda

Viral Istri Pertama Dampingi Suami Lamar Wanita Jadi Istri Kedua

Merasa aneh, Ia kemudian mengunggah fotonya ke Facebook.

"Saya rasakan 4 atau 5 hari ini, karena setiap bangun pagi kok kaki saya hitam, padahal dalam rumah. Jadi saya posting di Facebook," kata Rismanto saat dihubungi, Sabtu (22/8/2020).

Dari Facebook, Rismanto mengetaui, bukan hanya dia yang mengalami hal itu.

Ternyata, warga sedesa juga mengalami hal yang sama.

"Ternyata banyak warga desa lain yang alami seperti itu juga," kata Rismanto. 

Usut punya usut, noda hita di kaki Rismanto itu, adalah polusi dari mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik salah satu perusahaan tambang di sana.

Hampir sepekan, warga ( Sultra), mengeluhkan debu hitam yang diduga berasal dari polusi tersebut.

Menurut Rismanto, warga menjadi khawatir akan terganggu kesehatannya, terutama terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Namun, hingga saat ini dirinya belum mendengar ada warga yang sakit setelah menghirup debu-debu itu.

"Memang saat ini warga belum merasakan dampak kesehatan, tapi untuk jangka panjang bisa menggangu kesehatan kami," kata Rismanto.

Lokasi tambang Rismanto mengatakan, lokasi tambang yang diduga mengeluarkan debu hitam itu berada sekitar 4-5 kilometer dari desanya.

Lokasi PLTU dan permukiman, menurut Rismanto, hanya terpisahkan oleh sungai.

"Banyak orang bilang dari PLTU milik PT OSS. Ada penampungan batu bara, atau dari tungku perusahaan itu juga," ujar Rismanto.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Wawoluri Safri Armin.

Polusi debu warna hitam itu tak hanya dialami warganya, namun semua warga desa yang berada di Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara.

"Saya juga rasakan debu hitam masuk dalam rumah. Asal debu itu belum bisa kami pastikan, hanya menduga dari PLTU batu bara atau asap cerobong perusahaan tambang PT OSS," kata Safri saat dikonfirmasi.

Safri mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Malam Senin kami dengan Camat Motui akan rapat untuk mencari solusinya. Mungkin juga kami akan masuk ke Kantor BLH Provinsi. Bupati juga sudah tahu masalah ini," kata Safri.

Sementara itu, Safri juga akan menyampaikan keluhan warga itu ke pihak perusahaan.

"Mungkin akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Tapi saya dengar mahasiswa di sini akan lakukan protes nanti di perusahaan, mungkin awal pekan depan," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""4-5 Hari Ini, Setiap Bangun Pagi Kok Kaki Saya Hitam"

Ini Link Live Streaming MotoGP 2020 Seri Styria, Valentino Rossi Start di Urutan Buncit

Inilah Rincian Rencana Pembelian Alutsista Tahun 2021 untuk TNI AD, TNI AU, TNI AL

Daftar Harga HP Rp 1 Juta-Rp 2 Jutaan Agustus 2020: Realme C11, Vivo Y12i, Samsung Galaxy

Pasutri Buta Gunungkidul Kemalingan Handphone Milik Putrinya, Bikin Kesulitan Belajar Online

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved