Berita Semarang
Wisatawan Ramai Bermain Bareng Monyet Goa Kreo Semarang Pas Long Weekend
Libur akhir pekan yang cukup panjang membuat sejumlah objek wisata di Kota Semarang ramai dikunjungi, seperti di Goa Kreo.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Libur akhir pekan yang cukup panjang membuat sejumlah objek wisata di Kota Semarang ramai dikunjungi, seperti di Goa Kreo, Kecamatan Gunungpati.
Sejumlah pengunjung bertamasya ke objek wisata milik pemerintah tersebut, Minggu (23/8/2020).
Mereka bercengkrama dengan monyet-monyet yang ada di sana.
Kepala UPTD Goa Kreo, Mamit Sumitra mencatat, tingkat kunjungan wisata pekan ini cukup meningkat dibanding pekan-pekan sebelumnya selama masa pandemi Covid-19.
Dia merinci, kunjungan wisatawan saat libur tahun baru hijriyah pada Kamis (20/8/2020) mencapai 700 wisatawan.
Kemudian, pada Jumat (21/8/2020), ada 300 wisatawan yang berkunjung ke Goa Kreo, sedangkan pada Sabtu (22/8/2020), tingkat kunjungan mencapai 400 orang.
"Pada libur hari kemerdekaan selama dua hari yakni Minggu dan Senin lalu jumlah pengunjung mencapai 1.800 orang," tambahnya.
Menurutnya, tingkat kunjungan wisatawan yang mencapai ratusan di masa pandemi sudah cukup bagus.
Meski demikian, pihaknya tetap menerapkan pembatasan kunjungan maksimal 200 orang dalam satu jam.
"Dalam jam, kami batasi 200an orang. Jumlah pengunjung yang mencapai ratusan tadi merupakan akumulasi dari pagi hingga sore. Jadi, tidak terjadi penumpukan pengunjung. Rata-rata berkunjung ke Goa Kreo tidak lebih dari satu jam," terangnya.
Mamit menambahkan, UPTD Goa Kreo menggandeng Polrestabes Semarang dalam melakukan penjagaan di Goa Kreo.
Pihaknya berupaya selalu mengimbau pengunjung agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker saat berada di lokasi wisata.
Tak hanya di Goa Kreo, Kota Lama juga menjadi tujuan favorit para pelancong saat berkunjung ke Semarang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, kunjungan pariwisata Kota Lama pekan ini cukup meningkat terutama sore dan malam hari.
Hanya saja, Kota Lama merupakan tempat wisata terbuka yang tidak ada titik masuk dan keluar sehingga cukup sulit untuk dikontrol.
"Berbeda dengan tempat wisata lain yang ada pintu masuk dan keluar. Pengelola dapat mengontrol wisatawan yang datang. Kalau di Kota Lama, kami harus menyebar pengawasannya," tutur Iin, sapaan akrabnya.
Iin melanjutkan, saat ini Diskominfo sudah memasang CCTV di beberapa titik.
Pihaknya sedang berkoordinasi dengan Diskominfo agar dapat mengakses pengolahan data dari CCTV sehingga memudahkan pemantauan.
"Kami keliling masih ada yang tidak pake masker. Kami edukasi agar tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
(eyf)