Berita Semarang
Kronologi Penusukan Andik di Semarang Versi Pelaku: Dia Bilang Tak Paving Ndasmu
Salah seorang pelaku, Beni Ricky (25) menuturkan, korban semula meminta kepada Beni untuk menato tubuhnya.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengeroyokan yang akhirnya menewaskan satu nyawa yang terjadi di Bringin, Ngaliyan, Kota Semarang pada 27 Juni 2020 bermula dari cek-cok.
Dari cek-cok tersebut akhirnya korban bernama Andik Kurniawan (25) warga Bangetayu Kulon, Genuk, Kota Semarang dikeroyok hingga akhirnya meregang nyawa.
Salah seorang pelaku, Beni Ricky (25) menuturkan, korban semula meminta kepada Beni untuk menato tubuhnya.
• Viral Pria Magelang Hilang di Hutan Bambu Seusai Mandi di Sungai, Hanya Bisa Dilihat Ibunda
• Mobil Anton Hilang di Semarang Utara, Malingnya Ternyata Tetangga Sendiri: Dia Kena Cegatan
• Pencairan Dana BLT Karyawan Swasta Gaji di Bawah Rp 5 Juta Ditunda, Menteri Ida Fauziyah Minta Maaf
• Sebelum Subuh, Eko Driver Ojol Yogyakarta Ciut Nyali Lihat Pelaku Klitih Bawa Parang Kejar Pemotor
Lantaran saat itu tengah menato dua kawan lainnya, Beni menjawab kalau dia tidak bisa.
"Malah bilang 'lho omonganmu kok raenak' si korban malah bilang gini 'tak paving ndasmu'," kata Beni.
Komunikasi yang terjadi antar Beni dan korban itu berlangsung melalui sambungan telepon.
Di akhir percakapan, korban menanyakan keberadaan Beni.
"Dia (korban) tanya 'kamu di mana', saya jawab di studio tato."
"Dia langsung nyamperin," kata Beni.
Saat korban mendatangi Beni, saat itulah cek-cok terjadi.
Korban seorang diri dikeroyok oleh enam orang.
Kini dari enam orang tersebut sudah empat pelaku yang tertangkap.
Selain Beni, ketiga pelaku lainnya yang tertangkap yakni Agung Nugroho (36), Khoirul Anan (23), dan Ginda Fero (21).
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Aulianysah Lubis mengatakan, antara Beni dan korban sedianya sudah kenal. Keduanya pernah terjerat kasus narkoba.
"Kalau dari hasil pemeriksaan, mereka (para pelaku) sudah tahu kalau korban mau datang."