Berita Kudus
16 Dandang Raksasa Disiapkan untuk Memasak Berkat dalam Tradisi Buka Luwur Kudus
Sedikitnya 16 dandang raksasa berkapasitas masing-masing 100 kilogram disiapkan untuk membuat berkat umum.
Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sedikitnya 16 dandang raksasa berkapasitas masing-masing 100 kilogram disiapkan untuk membuat berkat umum.
Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) akan memasak dalam jumlah besar itu sebagai rangkaian buka luwur.
Buka luwur merupakan istilah yang dipakai untuk penggantian kain penutup makam Sunan Kudus yang rencananya akan dipasang pada 7 muharam tepatnya Rabu (26/8/2020) besok.
• Inilah Sosok 3 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Semarang dan Pemalang
• Pencairan Dana BLT Karyawan Swasta Gaji di Bawah Rp 5 Juta Ditunda, Menteri Ida Fauziyah Minta Maaf
• Viral Pria Magelang Hilang di Hutan Bambu Seusai Mandi di Sungai, Hanya Bisa Dilihat Ibunda
• Ganjar Pranowo Minta Tentrem Mall Semarang Ditutup Dulu Kalau Tidak Siap Hadapi Pengunjung
Seksi Humas Panitia Buka Luwur, Muhammad Kharis menyampaikan, seusai pemasangan luwur penutup makam, pihaknya akan melakukan pembagian berkat umum pada tanggal 10 Muharam pada hari Sabtu (29/8/2020).
Pihaknya telah menyiapkan 16 dandang berkapasitas 100 kilogram untuk memasak nasi sedekah dari warga masyarakat.
"Jumlah beras yang dimasak belum tahu, nanti tergantung dari jumlah sedekah yang diberikan warga masyarakat," ujar dia, Selasa (25/8/2020).
Kendati demikian, dia memprediksikan jumlah berkat umum yang diberikan kurang dari 25 ribu bungkus.
"Tahun lalu kami bisa membagikan lebih dari 25 ribu bungkus. Tahun ini kemungkinan di bawah itu," ujar dia.
Tidak seperti tahun lalu pihaknya menerima antrean warga yang ingin memperoleh berkat tersebut. Pada tahun ini ditiadakan untuk memutus mata rantai covid-19.
"Tahun ini berkat diantarkan langsung ke rumah-rumah untuk mencegah kerumunan," jelas dia.
Terdapat dua menu masakan yang akan dibagikan yakni uyah asem dan jangkrik goreng.
Tidak ada perbedaan bahan baku dua masakan itu yang berasal dari daging kerbau dan kambing. Perbedaannya untuk uyah asem menggunakan kuah.
"Jadi uyah asem itu pakai kuah, kalau jangkrik goreng tidak pakai kuah. Bahannya sama dari daging kerbau dan kambing," ujarnya.
Rencananya proses masak akan dimulai pada hari Jumat (28/8/2020) besok bersamaan memasak bubur asyura.
Sedangkan proses pemotongan hewan kerbau dan kambing itu akan dilaksanakan pada hari Kamis malamnya.