Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

700 Meter Saluran Pembuang di Kawasan Banjir Kudus Dibersihkan

Bupati Kudus, mengerahkan berbagai pihak untuk membersihkan saluran-saluran drainase pembuang, khususnya di wilayah potensi banjir

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Saiful Ma'sum
BERSIHKAN DRAINASE - Sejumlah warga turun membersihkan saluran drainase di Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jatu, Kudus, Jumat (21/11/2025). Kondisi saluran tersebut sudah memprihatinkan lantaran banyak sedimentasi, sampah, dan tanaman liar eceng gondok.  

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris mengerahkan berbagai pihak untuk membersihkan saluran-saluran drainase pembuang, khususnya di wilayah potensi banjir.

Satu di antaranya menyasar saluran drainase di kawasan Tanggulangin, Desa Jari Wetan, Kecamatan Jati.

Tanggulangin menjadi daerah langganan banjir dari tahun ke tahun. Meski kini sudah terbangun Kolam Retensi Pengendali Banjir, peran serta masyarakat dibutuhkan untuk memastikan saluran drainase pembuangan air hujan dalam keadaan baik dan berfungsi optimal.

Baca juga: Menu MBG Dikeluhkan Karena Berbau, SPPG Kudus Diminta Perketat SOP

Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris mengatakan, kondisi saluran irigasi di daerah Jati Wetan tersumbat oleh sampah, tanaman eceng gondok, dan sedimentasi.

Pembersihan harus dilakukan dengan menerjunkan satu unit alat berat. Supaya saluran pembuangan air tuntas untuk menampung air hujan.

Kata dia, antisipasi awal lebih baik dilakukan dari pada penanganan setelah terjadi banjir.

Masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan fungsi kolam retensi saja, upaya untuk menjaga lingkungan tetap aman dan bersih juga perlu dilakukan.

"Saluran drainase yang berfungsi menampung air hujan ini harus mengalir normal, tujuannya mengalirkan air ke kolam retensi. Kalau di saluran pembuang saja dibiarkan tanpa ada perhatian, bisa mengancam terjadinya banjir. Semua harus siap siaga menyambut musim penghujan," terangnya, Jumat (21/11/2025).

Sam'ani menyebut, saluran drainase di Tanggulangin juga menjadi sentral pembuangan air hujan sepanjang Jalan R Agil Kusumadya.

Ketika saluran drainase berfungsi maksimal, potensi banjir dampak hujan intensitas tinggi bisa diminimalisir.

Seruan bersih-bersih saluran drainase ini juga ditujukan kepada seluruh masyarakat Kudus. Dalam rangka upaya mereduksi banjir lokal, termasuk potensi banjir perkotaan.

"Program ini sudah berjalan sejak awal kepemimpinan saya. Alhamdulilah sudah mulai berdampak positif, ada progresnya dalam upaya mengurangi potensi banjir di Kudus. Jadi PR kami genangan di perkotaan dan limpasan air di daerah Jekulo," tuturnya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Harry Wibowo menambahkan, lokus utama pembersihan saluran drainase adalah saluran pembuang dari rumah-rumah warga, ruko, perkantoran, yang juga sebagai pembuang air hujan.

Kata dia, musim hujan periode awal yang terjadi tahun ini, air di saluran drainase sudah mencapai bibir jalan.

Kondisi tersebut harus dilakukan penanganan segera mungkin dengan melakukan pembersihan. Supaya daya tampung saluran drainase lebih mencukupi menampung intensitas air hujan yang diprediksi semakin banyak hingga awal 2026.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved