Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Sulitnya Menjaga Jarak dan Pakai Masker Era Normal Baru di Tegal

Upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 akibat virus corona, sangat dipengaruhi oleh kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan seperti menja

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
ISTIMEWA/Humas Pemkab Tegal
Penerapan dan pengawasan protokol kesehatan di wilayah Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 akibat virus corona, sangat dipengaruhi oleh kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun.

Seruan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai standar perilaku hidup bersih dan sehat di era normal baru direspon beragam oleh masyarakat.

Mayoritas publik meyakini penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin mampu mencegah penularan Covid-19.

Sikap publik ini terekam lewat hasil jajak pendapat Humas Pemkab Tegal secara daring, pada 21-31 Juli 2020 lalu yang melibatkan 477 responden.

Keyakinan ini diungkapkan oleh 82,3 persen responden dari berbagai latar belakang pendidikan maupun usia.

Hanya 10,7 persen responden mengaku ragu-ragu, dan 5,5 persen menyatakan tidak yakin, serta 1,5 persen sisanya tidak tahu.

Tingginya keyakinan publik tersebut didukung pula oleh motivasi dalam penerapannya, dimana 89,1 persen responden mengaku protokol kesehatan diterapkan untuk melindungi diri sendiri ataupun orang lain.

Sementara 6,1 persen karena menaati peraturan yang berlaku, dan 2,3 persen karena alasan takut tertular, serta 2,5 persen sisanya karena berbagai alasan.

Demikian halnya dengan intensitas penerapannya, dimana dalam kurun waktu satu bulan terakhir, 56,6 persen responden selalu menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah.

Kemudian disusul 34 persen responden mengaku sering menerapkan, dan 9 persen responden yang hanya kadang-kadang atau sesekali saja menerapkannya.

Meski kesadaran publik terbilang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan, namun mereka mengaku ada kesulitan pada penerapannya saat berada di luar rumah.

Sekitar 60,6 persen responden mengaku cukup sulit untuk menjaga jarak aman fisik minimal satu meter dengan orang lain.

Hal ini tentunya harus yang menjadi perhatian pemerintah, terlebih setelah kebijakan pelonggaran pembatasan sosial diambil dengan membuka sejumlah destinasi wisata, mengizinkan digelarnya hajatan, dan panggung hiburan, serta mengizinkan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka di sekolah.

Sementara itu, 6,3 persen responden memilih penggunaan masker sebagai instrumen protokol kesehatan yang sulit untuk diterapkan.

Kesulitan penggunaan masker tersebut salah satunya diakui Ricky (21), responden laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang di salah satu toko di sekitar kawasan Ruko Slawi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved