Berita Papua
Kapolda Sebut Pembunuh Staf KPU Yahukimo Pecatan TNI, Bukan Anggota KKB Papua
Pembunuh Staf KPU Yahukimo diduga adalah pecatan TNI, bukan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
TRIBUNJATENG.COM, PAPUA - Pembunuh Staf KPU Yahukimo diduga adalah pecatan TNI, bukan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Update info terbaru ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Selasa (25/8/2020).
Seperti diketahui, Staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovinski tewas pada Selasa (11/8/2020) siang setelah memperoleh lima luka tusukan senjata tajam di bagian punggung, dada dan leher.
• Duda & Janda Cantik Asal Semarang Digerebek di Kos, Ngaku Pasutri Ternyata Baru Kenal di MiChat
• Heboh Penemuan Harta Karun 425 Koin Emas Peninggalan Dinasti Abbasiyah di Israel
• Viral Video Polisi Tembak Pria Kulit Hitam hingga 7 Kali, Demo Besar Kembali Terjadi di AS
Beredar isu kalau pelaku penusukan tersebut adalah anggota KKB Papua.
Tapi Polda Papua masih belum bisa memastikan apakah pelakunya benar anggota KKB Papua.
Update info terbaru menyebutkan kalau pelakunya diduga adalah pecatan TNI, bukan anggota KKB Papua.
Paulus Waterpauw tidak menyebut nama atau inisial pelaku pembunuhan itu. Akan tetapi, polisi sedang memburu pelaku pembunuhan tersebut.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Kapolda Papua Sebut Pembunuh Staf KPU Yahukimo Diduga Pecatan TNI'
"Saat ini mereka terus berupaya melakukan pencarian pelaku yang sudah terindikasi adalah seseorang yang memang sedang mengungkap perasaan sakit hatinya," kata Paulus di Jayapura, Selasa (25/8/2020).
Mantan anggota TNI itu dipecat karena kasus penjualan amunisi di Kabupaten Mimika pada 2018.
Menurut Paulus, pelaku diduga melakukan pembunuhan karena frustasi dipecat dari kesatuannya.
"Dia melakukan itu karena dia telah dipecat dari kesatuan sebelumnya akibat perbuatannya sendiri, yang bersangkutan punya kasus penjualan amunisi dengan beberapa pelaku yang lain di Timika pada 2018," kata Paulus.
Namun, Paulus belum bisa memastikan pecatan TNI itu juga pelaku pembunuhan Muhammad Thoyib di Jalan Bandara Dekai pada 20 Agustus.
Hanya saja, Paulus melihat pola dalam dua kasus pembunuhan itu sangat mirip.
Tindakan itu hanya bisa dilakukan seseorang yang memiliki mental cukup kuat.