Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Unicef Sarankan Guru Mulai Terapkan Pembelajaran Riset dalam Pelaksaan PJJ

Kreatifitas guru sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Sejumlah pseserta mengikuti webinar bertema tarik ulur pembelajaran jarak jauh yang digelar Yayasan Setara, bersama Pemprov Jateng dan beberapa pihak, Selasa (25/8/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kreatifitas guru sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif meski pembelajaran digelar secara daring.

Menurut Supriono Subakir, Kunsultan Pendidikan Inklusif dan Penanganan Anak Tidak Sekolah Unicef Jawa Bali, metode pembelajaran guru harus mulai dirubah.

Duda & Janda Cantik Asal Semarang Digerebek di Kos, Ngaku Pasutri Ternyata Baru Kenal di MiChat

Celingukan di Depan Toilet Umum, 2 Pria Asal Boyolali Ini Ternyata Hendak Transaksi Narkoba

Punya Ilmu Kebal, Kasim Sempat Tertawa saat Tubuhnya Tak Mempan Dibacok Andi

Benarkah Terjadi Gempa Bumi Sangat Besar dan Tsunami Tanggal 28 Agustus 2020? Ini Jawaban BMKG

Pasalnya ia menilai pembelajaran interaktif seperti di tingkat sekolah dasar mulai hilang dalam pelaksana PJJ.

"Jangan selalu diberikan tugas, harusnya pembelajaran itu interaktif dengan melibatkan pelajar, agar pelajar memiliki kompetensi baik meski mengikuti pembelajaran daring," katanya, Selasa (25/8/2020).

Dilanjutkannya, pembekalan dan mengarahkan siswa untuk melakukan metode pembelajaran berbasis riset sangat penting dalam pelaksanaan PJJ.

"Namun pembekalan itu disesuaikan dengan tingkatan pelajar, hal itu untuk memberikan pengalamam empiris bagi para siswa supaya mereka tidak jenuh dengan tugas," terangnya.

Guru juga diminta memberikan pujian ke siswanya untuk membangun karakter para pelajar.

"Memberikan penghargaan ke siswa tak harus berupa hadiah, bisa lewat pujian untuk membangkitan semangat," paparnya.

Terpisah, Plt Disdikbud Provinsi Jateng, Padmaningrum, mengakui banyak keluhan dari para siswa dalam pelaksanaan PJJ.

Meski demikian, dikatakan Padmaningrum, pemerintah terua berupaya mengatasi keluhan tersebut.

"Kami terus meningkatkan kompetensi guru agar bisa memberikan ilmu secara baik dalam pelaksanaan PJJ, bahkan beberapa waktu lalu Pemprov sudah melatih 4.000 guru menggunakan metode Dolmen yang disupport oleh Microsoft," ujarnya.

Ditambahkannya, konsep pembelajaran menyenangkan juga menjadi fokus Disdikbud Provinsi Jateng.

"Konsen kami di tengah pandemi Covid-19 dan pelaksana PJJ adalah konsep belajar menyenangkan agar siswa tidak bosan dan bisa menyerap ilmu yang diberikan," tambahnya. (bud)

Suplai Kebutuhan Etil Alkohol Beberapa Negara, PT Indo Acidatama Teken Kontrak Senilai 5 Juta Dolar

Tak Patuhi Protokol Covid-19, Warga Kab Semarang Bakal Dikenai Denda Rp 10-150 Ribu

Unicef Ajak Semua Unsur Masyarakat Bersatu Padu Bangkitkan Dunia Pendidikan dari Keterpurukan

Sembilan SMP Negeri di Batang Putuskan Tunda Tatap Muka

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved