Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Korban Tewas Akibat Ledakan di Beirut Bertambah Menjadi 190 Orang

Korban tewas akibat ledakan di pelabuhan Beirut tercatat meningkat menjadi 190 orang.

Editor: Vito
STR/AFP
Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut 

BEIRUT, TRIBUN - Hingga Minggu (30/8), korban tewas akibat ledakan di pelabuhan Beirut tercatat meningkat menjadi 190 orang. Selain itu, otoritas Lebanon menyebut lebih dari 6.500 orang terluka, dan tiga orang hilang akibat ledakan tersebut.

Ledakan yang terjadi pada 4 Agustus lalu itu juga mengakibatkan 300 ribu orang menjadi tunawisma atau tidak punya tempat tinggal. "Ledakan pelabuhan Beirut itu menyebabkan kerusakan langsung yang terjadi senilai 15 miliar dollar AS," kata laporan yang dikeluarkan dewan menteri setempat, Minggu (30/8).

Dikatakan, sebanyak 50 ribu rumah, sembilan rumah sakit besar, dan 178 sekolah rusak akibat ledakan tersebut. Pihak berwenang menyebutkan, ledakan 4 Agustus lalu itu terjadi akibat tumpukan amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di pelabuhan tanpa tindakan keamanan.

Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan, penyelidikan akan melihat apakah penyebab ledakan karena kelalaian, kecelakaan, atau kemungkinan campur tangan eksternal.

Aoun telah meminta Perancis untuk memberikan foto satelit untuk membantu penyelidikan. Sebuah kapal angkatan laut Inggris juga dikerahkan ke Beirut untuk melakukan penelitian di lokasi kejadian.

Sejauh ini, ototitas Lebanon telah menahan 16 orang terkait dengan ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut itu. Demikian kantor berita negara National News Agency (NNA), mengutip keterangan hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer, seperti dilansir Reuters.

Fadi Akiki mengatakan, penyelidikan masih terus berlanjut. Sejauh ini lebih dari 18 orang mulai dari pejabat pelabuhan, Bea Cukai, dan pihak terkait yang terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan gudang telah diperiksa. "16 orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan," paparnya.

Sebuah sumber pengadilan dan media lokal mengatakan Manager Umum Pelabuhan, Hassan Koraytem, turut ditahan akibat kejadian itu. Sebelumnya, bank sentral menyatakan, telah membekukan rekening tujuh orang, termasuk Koraytem. (tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved