Berita Kendal
Pihak Ketiga Belum Izinkan Pedagang Tempati Pasar Pagi Kaliwungu Kendal
Meski pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu Kendal telah rampung, namun bangunan baru pengganti pasar tradisional yang terbakar 2017 lalu belum bisa ditemp
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Meski pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu Kendal telah rampung, namun bangunan baru pengganti pasar tradisional yang terbakar 2017 lalu belum bisa ditempati.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan Kendal berupaya agar para pedagang yang saat ini menempati relokasi pasar sementara bisa menggunakan gedung baru Oktober nanti.
Hal tersebut lantaran kontrak relokasi pasar sementara yang berdiri di tanah lapang dekat pertigaan Sekopek itu rampung Oktober.
• Raffi Ahmad Menyesal Setelah Tahu Youtube Menguntungkan, Tetap Syuting On Air
• Sedang Tren PNS Wanita Punya Suami Lebih dari Satu, Ini Aturan & Penjelasan Menpan-RB
• Cerita Warga saat Polsek Ciracas Dibakar, Dicegat Orang Bersenjata hingga Masuk Mako Kopassus
• Heboh Pendaki Temukan 5 Tank MBT Penuh Amunisi di Bukit Golan Israel
Namun lantaran terkendala beberapa faktor, masa relokasi sementara Pasar Pagi Kaliwungu diperpanjang hingga akhir tahun.
Bangun baru yang berdiri kokoh di samping Polsek Kaliwungu tersebut terancam belum bisa ditempati 2020 ini.
Hal tersebut disampaikan langsung Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Cicik Sulastri.
Katanya, faktor pertama pihak ketiga yang bertanggungjawab dalam masa perawatan bangunan selama 6 bulan tidak mengizinkan pengoperasian bangunan sebelum selesai masa perawatan.
Hal itu dimaksudkan untuk menghindari rusaknya bangunan sebelum pasar semi modern itu resmi dibuka.
"Yang di tempat relokasi selesai Oktober.
Kita upayakan diperpanjang yang relokasi.
Jangan tergesa-gesa menempati, yang penting pasar bersih dengan konsep dan fasilitas yang siap," terangnya di Kendal, Minggu (30/8/2020).
Selain itu, lanjut Cicik, sejumlah pedagang melalui paguyuban pedagang Pasar Pagi Kaliwungu keberatan jika tak disediakan tempat untuk menyimpan barang.
Terutama bagi para pedagang yang menempati bagian los.
Katanya, para pedagang meminta agar disediakan semacam kotakan atau ruang tertutup yang dapat digunakan untuk menyimpan barang.
Hanya saja, Pemerintah Kabupaten Kendal tidak memiliki anggaran guna pengadaan tempat tersebut.
Sementara Dinas Perdagangan tidak ingin pasar yang dikonsep semi modern tersebut kumuh jika para pedagang membuat tempat penyimpanan barangnya tanpa memperhatikan standar pembuatan dan tidak seragam.
Semisal membuatnya dengan kayu atau bambu alakadarnya.
"Untuk mewadahi itu, kita akan buat prototipenya beserta rincian anggarannya dan kita berikan ke paguyuban.
Nanti model mana yang dipilih kita kerjakan, namun biaya ditanggung masing-masing pedagang. Misal minta difasilitasi kredit pembayaran, kita fasilitasi," tuturnya.
Sementara jumlah pedagang yang bisa menempati tempat los di Pasar Pagi Kaliwungu mencapai 1000 orang lebih.
Ia berharap para pedagang senantiasa sabar menunggu guna mewujudkan perpindahan yang lebih representatif.
Dengan catatan, membutuhkan waktu kembali untuk membuat tempat penyimpanan barang pada masing-masing zona.
"Yang jadi pertimbangan pemeliharaan selesai akhir Desember, saat ini belum diserahkan, masih tanggungjawab pihak ketiga.
Otomatis gak bisa memperbaiki atau menambahkan.
Kalau mau segera (ditempati) konsekuensinya apa adanya.
Kalau lebih representatif harus butuh waktu.
Kita nanti coba zonakan juga antara pedagang pakaian, sayuran, buah-buahan dan yang lainnya yang ada di bagian los," tutupnya. (Sam)
• Ini Kondisi Terakhir Amir, Suami yang Diduga Bakar Diri Bersama Anak dan Istrinya di Pekalongan
• Kecelakaan Tunggal di Arteri Yos Soedarso Semarang, Pajero Tabrak Median Jalan dan Tiang Lampu
• Broto Hastono Harap Ketua DPN Peradi RBA Terpilih Lanjutkan Program Peningkatan Kualitas Advokat
• Pelatih PSIS Semarang Dragan Dkukanovic Puas dengan Latihan Timnya