Berita Banyumas
Sejak Ada Kasus Positif Covid, Pedagang Pasar Wage Mengaku Masih Sepi Pembeli, Bupati Banyumas:Sabar
Bupati Banyumas Achmad Husein meminta pedagang Pasar Wage, Purwokerto agar bersabar akibat sepinya pembeli
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta pedagang Pasar Wage, Purwokerto agar bersabar akibat sepinya pembeli.
Pedagang Pasar Wage mengaku kondisi pasar masih sepi semenjak dibuka kembali setelah adanya 24 pedagang yang dinyatakan positif covid-19 pada bulan lalu.
Bupati terus berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat dan menggerakkan ekonomi agar mereka mampu berbelanja di Pasar Wage.
"Kita memang harus prihatin, akibat sepinya pembeli, lakunya secara umum baru sekitar 30 persen.
Meski ada pedagang yang sudah bisa berjualan seratus persen, tetapi rata rata belum mencapai 50 persen," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (31/8/2020).
Bupati menyempatkan berbelanja kembali di Pasar Wage Purwokerto dan tidak segan-segan ikut mempromosikan barang-barang dagangan.
Bupati beserta istri juga membeli beberapa kebutuhan dapur.
Apabila ditemui masyarakat yang memakai masker tidak sesuai, bupati langsung membetulkan masker warganya sambil memberi pesan agar menggunakan masker dengan benar.
Menurunnya pembeli, menurut bupati bukan karena mereka tidak berani, tetapi juga kondisi perekonomian yang secara umum belum baik.
Jadi tidak ada yang membeli karena ekonomi belum baik, maka bupati meminta pedagang bersabar dan terus berdoa.
Bupati tetap terus mengajak agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan dengan upaya meramaikan kembali Pasar Wage, termasuk dengan cara belanja barang bersama forkompinda.
"Memang cara ini tidak terlalu berpengaruh banyak, tetapi memberikan dorongan moral.
Maka saya minta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengumpulkan agar perbankan menggunakan CSR dalam bentuk voucer kepada masyarakat kurang mampu untuk berbelanja di Pasar Wage agar pedagang tetap laku," imbuhnya.
Di Banyumas ada sekitar 100 bank, dan seandainya sehari ada 3 bank dengan voucer minimal Rp 500 ribu saja akan menggerakkan ekonomi apalagi sampai Rp 5 juta.
Hal itu menurutnya akan ikut menggerakkan ekonomi, tidak hanya sesaat.