Berita Tegal
Lokasi Jualan Dipindah, PKL di Tegal Malah Selametan dan Arak-arakan Gerobak
PKL di area Alun-alun Kota Tegal, yang tergabung dalam Paguyuban Serikat Pekerja Jaya Bersama (SPJB), mengadakan selametan dalam rangka boyongan, Rabu
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pedagang kaki lima (PKL) di area Alun-alun Kota Tegal, yang tergabung dalam Paguyuban Serikat Pekerja Jaya Bersama (SPJB), mengadakan selametan dalam rangka boyongan, Rabu (2/9/2020) malam.
Mereka boyong ke tempat relokasi di sebelah utara Alun-alun Kota Tegal, tepatnya di sebelah Rumah Makan Dewi.
Hal itu sesuai arahan dari Pemerintah Kota Tegal.

Relokasi PKL tersebut dilakukan karena adanya proyek revitalisasi Alun-alun Kota Tegal.
Lokasi relokasi disediakan oleh pemerintah kota untuk dijadikan pusat wisata kuliner di Kota Tegal.
Ada yang menarik dalam selamatan tersebut.
Para pedagang membariskan gerobaknya, lalu memutari Alun-alun Kota Tegal.
Mulai dari pedagang kacang rebus, sekoteng, nasi goreng, kupat glabed dan sebagainya.
Arak-arakan itu juga diiringi lantunan sholawat dari grup hadroh.
Selametan tersebut kemudian diakhiri dengan pembacaan tahlil dan pemotongan nasi tumpeng di tempat relokasi.
Ketua Paguyuban SPJB, Yon Haryono (52) mengatakan, selametan tersebut dalam rangka boyongan layaknya orang pindah rumah.
Ia mengatakan, ini kultur tegalan yang harus dibawa.
Orang pindah rumah pertama cari selamat dan kedua agar berkah.
Yon berharap, setelah direlokasi usaha para PKL lebih maju.
Pemerintah kota juga tidak lagi memandang PKL secara sebelah mata.