Pilkada 2020
Kisah Tukang Jahit & Ketua RW Penantang Gibran di Pilkada Solo, Sempat Tolak hingga Dikira Guyon
Perjalanan pasangan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo berlaga dalam Pilkada Solo 2020 penuh lika liku.
"Respon istri agak geli dan guyonan, kowe ki sopo tho mas mosok kowe pingin dadi Wali Kota (kamu itu siapa mas, sampai mau ingin jadi Wali Kota)," ujar Bagyo.
"Saya menjawab, tidak tahu ini keputusan rapat se-Indonesia, saya kepilih," tambahnya.
Tak hanya istri, empat anak Bagyo juga dibikin tak percaya dengan pilihan itu.
"Anak juga sama, papah arep dadi walikota (papah mau jadi wali kota)?,"ucapnya.
Mereka awalnya menganggap pilihan Bagyo turun berlaga di Pilkada Solo 2020 hanyalah guyonan.
Bagyo kemudian mencoba meyakinkan mereka dan membutuhkan waktu setidaknya dua bulan.
Ia juga perlahan belajar visi misi yang akan diusung di Pilkada Solo 2020.
"Pertama dianggap gojekan, lama-lama rumah untuk rapat terus membahas Pilkada. Istri otomatis mendengar," ujar dia.
"Istri sempat berkata, ini benaran tho, pah?, ya saya jawab, tenan. Akhirnya istri ikut membantu mengumpulkan KTP teman-temannya," tambahnya.
Selain itu, Bagyo mengungkapkan anggota keluarganya yang lain sempat menolak dan mewanti-wantinya.
"Ada yang menolak alasannya mengenai biaya, mereka khawatir nanti jangan-jangan saya akan menjual rumah," ungkapnya.
Persoalan biaya Pilkada Solo 2020, Bagyo mengatakan para anggota Tikus Pithi sudah urunan untuk itu.
"Masalah pendanaan teman-teman urunan satu orang kisaran seratus ribu," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Perjalanan Tukang Jahit - Ketua RW Tatap Pilkada Solo, Sempat Menolak 4 Kali & Dikira Guyonan
• Demi Nama Baik TNI AD, Jenderal Andika Perkasa Rogoh Kocek Pribadi Ganti Rugi Korban Ciracas
• Viral Penampakan Awan Membentuk Huruf V di Wonosobo, BMKG: Seperti Riak di Sungai
• Sedang Pesta Miras, Kumpulan Warga Ini Tertangkap Basah Tim Resmob Elang Semarang Utara
• Update Corona Wonosobo Hari Ini Minggu 6 September 2020: 310 Positif Covid-19 Jateng 16.004