Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Human Interest

Kisah Nenek Ngesot Perawat Puluhan Kucing Liar Kota Semarang: Cuma Mereka Teman Saya Sampai Mati

Namanya Mbah Sriah, perempuan renta yang merawat puluhan kucing liar di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo

"Kalau soal makan, tidak hanya empat ekor kucing ini namun semua kucing di sekitar sini kalau ada makan saya kasih semua," terangnya.

Di segala keterbatasan, Mbah Sriah paling tidak menghabiskan uang sebesar Rp 40 ribu per hari untuk biaya makan dirinya dan para kucing.

Ia makan dua kali sehari masing-masing pagi dan malam.

Padahal pendapatannya sebagai pemulung tidak menentu, rata-rata dari mengumpulkan uang sehari mendapat uang Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.

"Memang pas-pasan, kadang juga kurang namun bismillah berbagi seadanya," ujarnya.

Mbah Sriah di rumah terpalnya merasa nyaman.

Bahkan dia mengaku tidak ingin pindah dari tempat tinggalnya yang sekarang.

Lantaran ia merasa betah dan dekat dengan sumber penghasilannya sebagai pemulung.

"Di gubuk rasanya hangat kalau malam, tidak kehujanan, nyamuk ada tetapi sedikit," paparnya.

Ketika mengobrol dengan Tribunjateng.com, mata Mbah Sriah berkaca-kaca saat menceritakan masa lalunya.

Ia sempat membina rumah tangga saat tinggal di Boja Kendal.

Namun suami dan anaknya meninggal.

Mbah Sriah pernah memiliki empat orang anak tetapi meninggal satu persatu yang disebabkan karena sakit berupa sakit panas, sakit mata, dan kecelakaan.

"Selepas itu saya datang ke sini, pingin di sini nanti sampai mati," jelasnya.

Warga Slamet (60) menuturkan, Mbah Sriah sudah tidak bisa berjalan sekira tiga tahun lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved