Berita Tegal
Peringati Hari Perhubungan Nasional, Dishub Kabupaten Tegal Launching 3 Inovasi Permudah Layanan
Memperingati Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada 17 September 2020, Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal berkomitmen untuk memberikan pelayanan yan
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Memperingati Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada 17 September 2020, Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal.
Maka pada momen berbahagia ini, sekaligus dilaunching tiga inovasi baru yang diharapkan bisa mempermudah dan mempercepat layanan.
Adapun ketiga inovasi baru yang dihadirkan oleh Dishub Kabupaten Tegal yaitu pertama, Singkeren NG (Sitem informasi pengujian kendaraan bermotor Next Generation).
Kedua, Apikepol (Alat perlengkapan parkir elektronik pembayaran online).
Sedangkan yang ketiga yaitu Siap Laju (Sistem informasi alat penerangan lampu jalan umum).
Kepala Dishub Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni menjelaskan, inovasi Singkeren NG adalah pembayaran secara online atau non tunai menggunakan Qris (Quick respon Indonesian standar).
Jadi kedepan transaksi pembayaran tidak hanya menggunakan ATM atau EDC saja, tapi sudah bisa menggunakan dompet digital.
Di antaranya yaitu OVO, LinkAja, Shopeepay, Gopay, Dana, dan lain-lain.
Selanjutnya, Inovasi Apikepol merupakan inovasi dalam manajem pengelolaan parkir tepi jalan dengan menggunakan pembayaran non tunai.
Munculnya ide membuat Apikepol karena masih panjangnya jalur birokrasi pembayaran dari juru parkir sampai rekening kasda.
Uwes menyebut, dulu sebelum adanya Apikepol ini, dari juru parkir ke rekening kasda ini harus melewati 6-7 pintu.
Maka dari 6-7 pintu tadi, dipangkas hanya dua pintu saja yaitu dari juru parkir ke korlap, nanti langsung ke rekening kasda.
Dengan kata lain, yang biasanya proses bisa sampai seminggu, dengan Apikepol hanya membutuhkan waktu satu hari juga bisa.
Sedangkan inovasi Siap Laju adalah aplikasi manajemen pelayanan penerangan jalan umum, mulai dari tahap perencanaan, pemeliharaan, database lampu penerangan jalan, dan pengaduan kerusakan.
Jadi semisal masyarakat ingin mengadu ketika ada lampu jalan mati, dan lain sebagainya bisa melalui Siap Laju ini.
Nantinya ketika lampu jalan sudah ditangani, pelapor (warga) bisa mengetahui pengerjaan sudah selesai dan lampu jalan sudah menyala melalui Siap Laju.
"Dari total 700 aduan sejak Maret sampai Juli 2020, hampir 95 persen sudah kami tangani aduannya. Maka melalui inovasi tadi yang sudah saya jelaskan, memudahkan kami untuk mempercepat layanan aduan masyarakat. Tapi karena masih terbatas prasarananya jadi belum bisa 100 persen. Insyaallah tahun depan semua aduan masyarakat kaitannya penerangan jalan umum bisa ditangani dengan baik," ungkap Uwes, pada Tribunjateng.com, Kamis (17/9/2020).
Diharapkan, melalui inovasi ketiga sitem aplikasi ini, retribusi bisa lebih baik dan tertata. Paling penting bisa mengurangi "kebocoran" karena sudah tersistem dengan baik.
Ditanya mengenai jumlah titik parkir di seluruh wilayah Kabupaten Tegal, Uwes mengatakan, total ada 268 titik parkir di pinggir atau tepi jalan.
Sedangkan untuk juru parkirnya, saat ini kurang lebih 360 orang.
"Target retribusi kami untuk tahun ini sekitar Rp 1,2 miliar. Tetapi sampai saat ini memang belum bisa mencapai target yang diharapkan.
Sehingga dengan aplikasi Apikepol ini, harapannya kami bisa meningkatkan target lebih banyak dari sebelumnya," terang Uwes.
Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Azizah menambahkan, atas nama pemerintah Kabupaten Tegal Ia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dishub beserta jajarannya dan Bappenda, atas inovasinya untuk mempermudah pelayanan masyarakat.
Mengingat tidak hanya ada tiga inovasi layanan dari Dishub Kabupaten Tegal saja, tapi juga ada satu inovasi layanan dari Bappenda yaitu bernama Antor Ketan (Alat Monitoring Kenaikan Pendapatan).
Maka dengan hadirnya beberapa inovasi tadi, diharapkan bisa meningkatkan kepuasan masyarakat Kabupaten Tegal terhadap layanan pemerintah.
"Ditanya mengenai target, ya kalau bisa untuk pajak restoran 100 persen.
Demikian pula terkait kerja sama dengan PT PLN Persero yaitu program meterisasi.
Adapun program ini merupakan efisiensi pembayan rekening listrik, kalau dulu sekian titik dipatok sekian miliar, kedepan bergantung nyala atau tidaknya lokasi tersebut.
Efesiensinya untuk meterisasi saat ini Rp 40 miliar, mudah-mudahan kedepan bisa hanya Rp 25 miliar, jadi hemat Rp 15 miliar," ungkap Umi. (dta)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :