Berita Jateng
Kuriake Kharismawan Sebut Butuh Pendekatan Khusus ke Pelajar Agar Patuhi Protokol Kesehatan
Diperlukan penanganan khusus dalam hal pemulihan kondisi sikis para pelajar usai menjalani karantina Covid-19.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Diperlukan penanganan khusus dalam hal pemulihan kondisi sikis para pelajar usai menjalani karantina Covid-19.
Pasalnya kondisi psikologis para pelajar tak bisa bisa disamakan dengan orang dewasa.
Menurut Kuriake Kharismawan, Psikolog Unika Soegijapranata, yang ikut menangani pemulihan psikis para pelajar positif Covid-19 di tempat karantina Rumah Walikota Semarang, anak-anak atau pelajar punya karakteristik tersendiri.
• Pelaku Mutilasi Rinaldi di Apartemen Kalibata Ternyata Pernah Jadi Pelakor dan Viral Tahun 2019
• Video Tawuran Antar Perempuan di Bandarharjo Semarang
• 2 Wanita Pemandu Karaoke Bergaun Seksi Dihukum Menyapu Jalan Semarang Timur
• Suami Merantau, Tante Cantik Terpikat Berondong hingga Hamil, Janin Dikubur di Kebun Mete
"Mereka butuh tantangan, jadi jika pemerintah memberi aturan yang bersifat kekangan, mereka akan melanggar.
Karena jiwa anak-anak memang seperti itu," paparnya, Jumat (18/9/2020).
Ia menerangkan, kondisi tersebut berlaku tidak hanya di lokasi karantina, dan bisa terjadi di masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Pendekatan lebih intens dari kelurga atau orang terdekat, untuk memberikan pemahaman terkait kepatuhan protokol kesehatan.
Dan caranya bukan lewat kekangan, atau hukuman," ucapnya.
Dilanjutkannya, karena haus akan tantangan, semakin mereka ditakut-takuti mereka semakin melanggar.
"Tidak bisa disalahkan, karena memang jiwa remaja identik dengan tantangan.
Untuk itu dibutuhkan saluran agar mereka memahami protokol kesehatan, tentunya dengan cara yang lebih ramah," jelasnya.
Kuriake menambahkan, di tempat karantina Rumah Walikota Semarang, Rabu lalu 55 pelajar dipulangkan.
"Namun hari ini ada 16 anak yang masuk ke Rumah Dinas Walikota Semarang.
Bahkan beberapa hari lalu ada yang melarikan diri karena merasa terkekang dengan aturan.
Untuk itu aturan yang menakut-nakuti harus dibuang untuk kebaikan bersama," tambahnya. (bud)
• Bupati Tegal Umi: Selama Pasar Trayeman Tutup Akan Dilakukan Penyemprotan Disinfektan
• Anggota Dishub Kab Semarang Hukum Push Up Penumpang di Terminal Ungaran karena Tak Pakai Masker
• Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga di Demak
• Dinilai Kurang Efektif, Bupati Achmad Husein Tak Anjurkan Penggunaan Masker Scuba di Banyumas