Berita Semarang
Pak Ojol Tua di Semarang Kena Orderan Fiktif dan Hipnotis, Rugi Hingga Ratusan Rabu, Ini Kisahnya
Bahkan, ia sempat terkena modus hipnotis lewat telepon hingga uang tabungannya ludes digasak pelaku
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Di tengah kebingungan itu, Audy berteduh di bawah pohon sembari menelpon pemesan atau pelaku.
Ternyata pelaku membatalkan pesanan itu.
Selepas membatalkan pesanan, ia menelepon Audy kembali.
Di tengah kebingungan itu, Audy disuruh pelaku pergi ke mesin ATM untuk mengecek saldo.
Pada saat itu, Audy belum tersadar bahwa ia terkena hipnotis pelaku.
Ia mengaku, hanya berpikir bagaimana nasib 14 nasi bungkus yang dicancel pesanannya oleh pelaku tidak rusak terkena air hujan.
Ia menuruti permintaan pelaku seperti memfotokan jumlah saldo di tabungannya lalu mengirim foto itu ke pelaku.
Kemudian memasukan nomor tertentu pada saat cek saldo di ATM.
"Saya tidak sadar kena hipnotis jadi menuruti saja perintah pelaku," jelasnya.
Setelah melakukan obrolan telepon dengan pelaku.
Korban lalu memutuskan menyerahkan makanan tersebut ke panti asuhan Muhammadiyah dekat tempat ia tinggal di Jalan Giri Mukti Tlogosari Semarang.
"Saya sewaktu kejadian hanya fokus pada makanan agar tidak sia-sia, terkait penipuan itu betul-betul lupa," terangnya.
Audy mulai tersadar tertipu ketika hendak melakukan top-up di saldo akun Grab miliknya pada malam hari itu.
Ia mengecek di ATM, tabungannya sejumlah Rp 500 ribu telah raib.
Pria sebatang kara di Semarang ini pun hanya bisa terkulai lemas.