Berita Semarang
Pak Ojol Tua di Semarang Kena Orderan Fiktif dan Hipnotis, Rugi Hingga Ratusan Rabu, Ini Kisahnya
Bahkan, ia sempat terkena modus hipnotis lewat telepon hingga uang tabungannya ludes digasak pelaku
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Uang itu memang simpananya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berarti Audy telah tertipu sejumlah Rp. 815 ribu.
Rinciannya Rp. 315 ribu dari orderan fiktif.
Rp 500 ribu kena hiptonis.
Ia pun menelepon ke pelaku namun nomornya telah diblokir oleh pelaku.
"Untung di kantong ada uang Rp 150 ribu, Rp 100 ribu saya gunakan buat top-up akun Grab, uang Rp 50 ribu buat makan," ujarnya.
Lantaran penasaran dengan raibnya uang di rekening, besoknya Audy mendatangi customer service bank CIMB Niaga.
Ternyata uang Rp 500 ribu digunakan untuk membeli pulsa Telkomsel oleh pelaku.
Transaksi tercatat di Bank persis ketika ia setelah mengantar pesanan fiktif ke rumah kosong tersebut yakni pada 22 September pukul 17.22.
"Saya juga sudah mengadu ke kantor Grab, mereka telah menjawab melalui email yang mengintruksikan agar mengklaim orderan fiktif."
"Sedangkan terkait hiptonis saya tidak tahu, mau lapor polisi juga bingung," katanya.
Dari kejadian ini, Audy hanya bisa ikhlas sebab ia sudah tidak tahu lagi mengadu kemana.
Ia pun berpesan kepada sesama rekan ojol untuk tetap berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia juga menduga kejadian serupa telah belasan kali terjadi menimpa belasan ojol di Semarang.
"Hampir tiga tahun kerja sebagai ojol baru kali ini kena order fiktif dan hipnotis," terang mantan karyawan supermarket ini.