Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Remaja yang Menari Setelah Membunuh Diganjar Hukuman Penjara Seumur Hidup

Dyer melakukan itu sebagai bentuk balas dendam setelah korban menceritakan lelucon tentang dia di Snapchat.

tribunjateng/dok
ilustrasi penusukan 

Anda memiliki hidup Anda, Anda telah membawa Baptista pergi meninggalkan apa yang digambarkan keluarganya sebagai kekosongan besar dalam hidup mereka."

“Dia adalah anak laki-laki populer yang sangat dicintai yang menunjukkan janji di sekolah dan olahraga.

Dia dan keluarganya memiliki impian untuk masa depan yang tidak akan pernah terpenuhi," terang Hillen.

"Anda tidak hanya mengambil nyawa, tetapi juga merusak nyawa banyak orang yang mengenal dan mencintai Baptista.

Anda dan korban Anda telah muncul di media sosial karena sedikit olok-olok antar sekolah," lanjutnya.

"Obsesi dengan pisau dan kekerasan sudah terlalu jelas terlihat," tambahnya.

"Anda selalu menginginkan agar Baptista mati.

Ada perencanaan dan pra-renungan yang signifikan," ucapnya.

Hillen juga menyampaikan kepada Dyer bahwa tidak ada provokasi langsung untuknya melakukan pembunuhan, dan Snapchat jelas bukan pembenaran untuk penyerangan apa pun.

"Anda mempersenjatai diri dengan pisau dan membawanya ke tempat kejadian dengan maksud untuk melakukan pembunuhan.

Saya puas Anda berusia 15 tahun dan sekarang berusia 16 tahun," ujarnya.

"Ini adalah urusan pribadi Anda sendiri, bukan serangan kelompok.

Saya tidak menganggap Anda naif, tetapi mempertimbangkan," ujarnya.

Ibu Baptista, Josephine berkata, " Pembunuhan tidak masuk akal ini telah merenggut mimpinya."

"Saya tidak bisa berhenti menangis, karena pembunuhannya tidak masuk akal, terutama mengingat Baptista adalah anak yang baik," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved