Berita Internasional

Remaja yang Menari Setelah Membunuh Diganjar Hukuman Penjara Seumur Hidup

Dyer melakukan itu sebagai bentuk balas dendam setelah korban menceritakan lelucon tentang dia di Snapchat.

tribunjateng/dok
ilustrasi penusukan 

TRIBUNJATENG.COM, LONDON -  Remaja laki-laki berusia 16 tahun dipenjara seumur hidup karena tertangkap kamera CCTV menari setelah menikam sampai tewas seorang murid di bus.

Remaja bernama Marvin Dyer itu menusukkan pisau rambo ke jantung dan paru-paru seorang murid bernama Baptista Adjei yang berusia 15 tahun.

Dilansir Mirror pada Jumat (25/9/2020), Dyer melakukan itu sebagai bentuk balas dendam setelah korban "menceritakan lelucon tentang dia di Snapchat".

Ramos Horta Murka, Kenapa 2 Bank dari Indonesia Ini Masih Menjadi Pilihan Warga Timor Leste

50 Orang Tewas Kecelakaan di Denpasar Bali, Ini Kata Iptu Ni Luh Tiviasih

Klaster Baru, Kadinkes Kota Semarang Minta Warga Tak Datang Takziah Jika Tetangga Belum Ditracing

Cerita Mistis Bekas Kampus STIE Anindya Guna Semarang, Youtuber Misteri Sebut Lokasi Bikin Merinding

Marvin Dyer (foto) pelaku pembunuh yang namanya telah diumumkan oleh hakim hari ini, setelah dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan Baptista Adjei. (Met Police via Mirror )
Marvin Dyer (foto) pelaku pembunuh yang namanya telah diumumkan oleh hakim hari ini, setelah dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan Baptista Adjei. (Met Police via Mirror ) (Kompas.com/Istimewa)

Beberapa menit setelah serangan pada 10 Oktober lalu, si pembunuh tertangkap kamera CCTV setelah panggilan telepon dari seorang teman memberi tahu dia bahwa anak sekolah tersebut telah meninggal.

Setelah kejadian itu terjadi, seorang hakim melarang penyebutan nama pelaku.

Namun, sejak Jumat (25/9/2020) nama Dyer telah diliris sebagai pelaku pembunuhan dan dihukum penjara di Old Bailey.

Dia dipenjara seumur hidup dan harus menjalani hukuman minimal 16 tahun sebelum bisa dipertimbangkan untuk dibebaskan.

Hakim John Hillen QC berkata, "Tidak ada bukti atau tidak ada bukti yang cukup yang dapat saya tetapkan bahwa mencabut anonimitas akan membahayakan Marvin Dyer, atau mempengaruhi rehabilitasinya."

Selama persidangan, Dyer mengatakan kepada hakim bahwa Baptista memanggilnya "cebol" dan "basah" dalam obrolan grup yang melibatkan sekolah saingan di London timur.

Para hakim mendengar grup Snapchat tersebut disebut "obrolan keluhan sekolah".

Dyer naik bus 241 di Stratford setelah seorang teman di dek paling atas memberi tahu dia bahwa Baptista akan turun.

Mengenakan balaclava dan satu sarung tangan lateks biru, dia menghadapi Baptista saat dia menuruni tangga dan menikamnya 2 kali.

Anak berusia 15 tahun kedua juga ditikam oleh Dyer di lengan dan lutut, tetapi selamat.

Baptista bisa lari dari bus ke McDonalds di dekatnya, tetapi pingsan dan meninggal di restoran cepat saji itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved