Berita Internasional
4 Jari Remaja Pencuri Ikan di Iran Akan Dipotong, Para Dokter Tolak Terlibat Proses Eksekusi
Asosiasi Medis Dunia (WMA) berjanji mendukung setiap dokter Iran, yang menolak ambil bagian dalam eksekusi atau amputasi jari-jari narapidana sebagai
TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN - Asosiasi Medis Dunia (WMA) berjanji mendukung setiap dokter Iran, yang menolak ambil bagian dalam eksekusi atau amputasi jari-jari narapidana sebagai hukuman.
Dalam sebuah surat tegas kepada pihak berwenang Iran WMA mengatakan, telah diberitahu soal hukuman itu baru-baru ini.
Sebanyak 4 remaja lelaki yang ditahan di penjara Urumieh, provinsi Azerbaijan Barat, akan "dipotong 4 jari di tangan kanannya dan hanya menyisakan telapak tangan dan ibu jari."
• Kontrak Yamaha Resmi Diperpanjang, Rossi Berstatus Pebalap Pabrikan Mengaspal Bersama Tim Satelit
• Kata Valentino Rossi Menanti MotoGP di Indonesia Tahun 2021: Bahagia, Treknya Menarik & Baru
• Gus Mus: Jangan-jangan Hanya Pemerintah yang Yakin Pilkada akan Aman
• Bukan Kiasan, Gadis Ini Benar-benar Menangis Darah, Dokter Tak Temukan Penyebabnya
Hukuman itu diatur untuk beberapa jenis perampokan di bawah KUHP Islam Iran.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Sabtu (26/9/2020), Presiden WMA Miguel Jorge menulis, "Kami sangat keberatan dengan keputusan yang dengan sengaja menimbulkan rasa sakit luar biasa, kecacatan yang tidak dapat disembuhkan, dan melenyapkan martabak manusia."
"Praktik-praktik menjijikkan semacam itu tidak boleh ditegakkan di negara bagian yang diatur oleh aturan hukum."
" Amputasi adalah hukuman berat, kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan yang dikecam keras oleh WMA sebagai pelanggaran paten terhadap hukum HAM internasional."
Ia pun menambahkan, di bawah hukum Iran penerapan hukuman fisik seperti amputasi, harus dihadiri seorang dokter untuk penilaian dan penegakan putusan tersebut.
"Dengan melakukan itu, dokter diharuskan berpartisipasi dalam menjalankan hukuman, yang termasuk penyiksaan dan hukuman kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat."
"Praktik ini secara langsung melanggar nilai-nilai etika inti profesi kami dan kami mengecamnya tanpa syarat."
"Merupakan standar kami untuk mendorong dokter agar menghormati komitmen mereka melayani umat manusia dan menolak tekanan apa pun dalam tindakan yang bertentangan dengan prinsip etika dalam dedikasi mereka untuk tugas ini."
"Oleh karena itu kami bertekad mendukung penuh dokter yang menolak berpartisipasi dalam tindakan tidak manusiawi itu."
Dr Jorge menutup suratnya dengan menyerukan kepada pihak berwenang Iran, untuk segera dan tanpa syarat menghentikan "tindakan kejam dan mengerikan ini".
Ia juga mendesak Iran memenuhi kewajiban internasionalnya, khususnya di Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (yang diratifikasi Iran pada 1975) yang melarang hukuman dan perlakukan kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat dalam semua keadaan tanpa pengecualian.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jari Remaja Pencuri di Iran Akan Dipotong, Asosiasi Medis Dunia Mengecam"