Berita Kendal
Kisah Pelajar 13 Tahun Asal Kendal Berjuang Lawan Penyakit Anemia Akut
Ahmad Nur Hakimi pelajar 13 tahun asal Dusun Slento Rt 05 Rw 03 Desa Kaliputih Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal kini harus istirahat total di ruma
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
Saat itu, anak pertama Sofiyatun itu mengalami panas tinggi, wajah pucat membiru, tubuh lemas, disertai keluar darah pada hidungnya.
Mendengar kabar dari pihak sekolah, Mukhlasin pulang dari perantauan sebagai pekerja bangunan di luar kota. Ia dan Sofiyatun membawa anaknya ke Puskesmas setempat pada Februari 2020 lalu.
"Di puskesmas, dokternya bilang harus dirujuk. Kemudian dirujuk ke rumah sakit Tugurejo Kota Semarang dirawat di ICU 1 pekan," ujarnya.
Selama dirawat, Ahmad menghabiskan beberapa kantong darah untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.
Hingga dia didiaknosa awal mengidap penyakit anemia akut.
Meski diperkenankan pulang dan rawat jalan, kondisi Ahmad kembali memburuk 1 pekan setelahnya dan dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Setelah menjalani perawatan, kondisi laki-laki yang kini sudah memiliki seorang adik itu kembali stabil dan dibawa ke rumahnya.
Selama rawat jalan, Ahmad diharuskan transfusi darah minimal sekali dalam sebulan.
Setiap hari, ia juga wajib mengkonsumsi tablet tambah darah agar menjaga kondisi tubuhnya.
Termasuk wajib kontrol kesehatannya setiap 3 bulan sekali di rumah sakit yang telah ditentukan, juga cek laboratorium untuk memastikan perkembangan penyakitnya.
Sang ayah kini tidak merantau kembali dan memilih fokus menjaga serta merawat anaknya.
Meski berstatus sebagai ayah tiri, namun Mukhlasin sangat sayang kepada Ahmad sebagaimana sayangnya seorang ayah kepada anak kandungnya.
"Sementara fokus dulu ngrawat anak sampai sembuh.
Sekarang saya kerja serabutan di desa sekitar guna memenuhi kebutuhan keluarga. Yang tadinya mau benahi rumah harus ditunda dulu.
Sementara waktu Ahmad tidak saya ijinkan main, belajar maupun ngaji agar kondisinya benar-benar sembuh," tambah Mukhlasin.