Pilwakot Semarang 2020
Ubah Konsep Kampanye, Ita Siapkan Video Tutorial hingga Live Streaming di Medsos Bersama Influencer
Terbitnya PKPU Nomor 13 Tahun 2020 membuat tim pemenangan pasangan calon petahana Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) harus me
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terbitnya PKPU Nomor 13 Tahun 2020 membuat tim pemenangan pasangan calon petahana Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) harus mengubah konsep kampanye.
Pasalnya, dalam aturan tersebut kampanye lebih diarahkan ke metode daring atau melalui pemanfaatan media sosial.
Pentas budaya, kegiatan olahraga, bazaar, donor darah, atau kegiatan lain di luar ruangan tidak diperbolehkan.
Calon Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menyusun konsep kampanye dengan beberapa acara.
Namun, aturan tersebut tidak dapat dibantah.
Dia pun menyesuaikan dengan memakai konsep daring.
Pihaknya akan mengemas kampanye dengan berbagai pelatihan atau siaran melalui media sosial dengan menggandeng influencer.
"Kalau hanya menyampaikan program belum tentu orang mau, jadi saya coba inovasi.
Selaku paslon perempuan, saya akan mengajak ibu-ibu berurban farming.
Nanti bikin tutorial, live ig, atau zoom meeting," jelas Ita, sapaannya, Senin (28/9/2020).
Tak hanya menggaet ibu rumah tangga, Ita juga berencana menggaet generasi muda melalui pelatihan barista.
Tentu, konsep yang digunakan juga secara daring.
Kampanye tatap muka, lanjutnya, tetap dilakukan namun dengan pembatasan sesuai dengan PKPU yakni tidak lebih dari 50 orang.
Hingga hari ketiga ini, dia mengaku sudah mulai melakukan kampanye daring namun belum menyentuh ke seluruh elemen masyarakat.
"Dengan metode daring, setidaknya yang harus ada pesan yang disampaikan kepada masyarakat yaitu datang ke TPS pada 9 Desember nanti," tambahnya.