Berita Jateng
Disdikbud Provinsi Jateng Buka Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Tahap 2
Simulasi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal selesai dievaluasi di tingkat Provinsi Jateng.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Simulasi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal selesai dievaluasi di tingkat Provinsi Jateng.
Dari hasil evaluasi, 7 sekolah di tiga wilayah tersebut diizinkan menggelar simulasi tahap ke dua.
Jika pada simulasi tahap pertama, hanya 72 siswa yang diizinkan mengikuti simulasi, pada tahap kedua 118 siswa diijinkan mengikuti pembelajaran langsung.
• Video Pegawai Kemenkumham Jateng Meninggal di Rumah Dinas
• Sule Bongakar 1 Alasan Kenapa Ia Jatuh Hati ke Nathalie Holscher: Ga Pernah Ngalami yang Seperti Ini
• Media Luar Negeri Sampai Terheran-heran dengan Konsep Pembangunan di Timor Leste, Lihat Foto-fotonya
• Bocah Ini Mengaku Kukunya Dicabut Pakai Tang Sebelum Dibuang Orangtuanya
Dengan catatan, siswa tingkat SMA di tiga wilayah tersebut menggunakan kendaraan pribadi, atau di antara wali murid.
Sementara untuk siswa yang tidak memiliki transportasi pribadi, disarankan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah.
Hari Wuljanto, Kepala Bidang Pembinaan Siswa SMK Disdikbud Jateng, menjelaskan, di simulasi tahap dua, sekolah di luar Kebupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal, bisa mengajukan ijin simulasi pembelajaran tatap muka.
"Untuk sekolah diluar tiga lokasi tersebut bisa mengajukan ijin pembukaan simulasi, dengan menyiapkan sejumlah syarat yang akan dipaparkan ke Disdikbud Jateng," katanya, kepada Tribunjateng.com, melalui sambungan telpon, Selasa (29/9/2020).
Dilanjutkannya, sarana prasarana berkaitan dengan protokol kesehatan, SOP berangkat hingga siswa pulang, serta ijin dari orang tua menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam pengajuan ijin pembukaan simulasi.
"Kami akan menilai terlebih dahulu lewat paparan sekolah yang mengajukan ijin, serta melihat kelengkapan persyaratannya, termasuk ijin dari Satgas Covid-19 setempat," jelasnya.
Hari menerangkan, jika di Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal simulasi tahap kedua akan dibuka 5 Oktober, kemungkinan sekolah lain yang mengajukan ijin akan dimulai satu pekan setalah itu.
"Karena kami harus menilai terlebih dahulu, kalau sudah diijinkan, nantinya siswa yang diperbolehkan mengikuti simulasi hanya 72 orang seperti simulasi tahap pertama di Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal," paparnya.
Ia menerangkan, ada beberapa tahap pembelajara yang sudah dilewati di masa pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.
"Awalnya PJJ, lalu kami coba menjalankan simulasi pembelajaran tatap muka di tiga wilayah, kini di wilayah Kabuapten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal memasuki tahap kedua yang akan digelar pembelajaran tatap muka secara shifting atau bergantian dengan jumlah siswa sekitar 110 orang," imbuhnya.
Ia menegaskan, dalam memperoleh ijin dan menggelar pembukaan simulasi pembelajaran tatap muka sekolah tidak sembrono.
"Semua aturan harus dipatuhi, karena ijin yang didapat dan evaluasi yang dilakikan setiap pekan akan mempengaruhi simulasi tahap berkutnya.