Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa tengah

Pembatik Berusia 92 Tahun di Tegal Tetap Produktif di Masa Pandemi: Kalau Hanya Tidur Jadi Penyakit

Seorang nenek pengrajin batik di Kota Tegal, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 meski usianya sudah di atas 90 tahun.

Kalimah menceritakan, dulu banyak pengrajin batik tegalan seusianya di lingkungan tempat tinggalnya.

Kini tinggal ia sendiri.

Ia mengatakan, banyak teman-temannya berhenti membatik di usia tua karena tangannya gemetaran saat memegang canting.

"Di sini tinggal saya saja.

Tidak ada lagi.

Dulunya banyak, ada juga yang sudah meninggal dunia," katanya.

Kalimah mengatakan, ia membatik sejak 67 tahun yang lalu, tepatnya sejak berusia 25 tahun.

Ada lima motif batik tulis yang bisa dibuatnya.

Dari batik jamuran, batik galaran, batik gribigan, batik beras mawur, hingga batik cempaka putih.

Menurut Kalamah, biasanya pesanan datang dari orang- orang yang hendak menikah dan sunat.

Ia sendiri hanya melayani dua jenis pesanan, batik dalam bentuk tapih dan sarung.

"Harga satu batik Rp 350 ribu.

Tapi khusus tapih dengan motif batik cempaka putih harganya Rp 400 ribu," ungkapnya. (fba)

Trump Positif Covid-19, Segala Perawatan hingga Obat yang Belum Pasti Diberikan, Ini Jenisnya

Hayati Sumpah Profesi, Dokter Spesialis Ini Blusukan Datangi Pasien di Dusun Terpencil Banjarnegara

Kisah Alita Bocah SD di Semarang Pengidap Kista, Ayah: Saya Kangen Dengar Alita Ketawa

Kasus Covid-19 di Banyumas Melonjak, Tiga Tempat di Baturraden Ini Siap Tampung OTG

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved