Pilkada 2020
Sudah 5 Calon Kepala Daerah Meninggal karena Virus Corona, 7 Lainnya Berhasil Sembuh
Di tengah gelran Pilkada 2020, catatan Tribunnews, ada 5 calon kepala daerah di Indonesia yang meninggal setelah terkonfirmasi terpapar virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Hingga bulan ke tujuh sejak wabah virus corona merebak di Indonesia awal Maret 2020, penyebaran virus corona di Indonesia masih tergolong tinggi.
Di tengah gelran Pilkada 2020, catatan Tribunnews, ada 5 calon kepala daerah di Indonesia yang meninggal setelah terkonfirmasi terpapar virus corona.
Tercatat sampai Senin (5/10/2020) kemarin, kasus covid-19 di Indonesia otal sebanyak 307.120 kasus Covid-19 di Indonesia.
Jumlah penambahan kasus baru mencapai 3.622 kasus dalam 24 jam terakhir.
• Mulai Hari Ini, 2 Juta Buruh Akan Gelar Aksi Mogok Tolak UU Cipta Kerja, Ini Tuntutannya
• Pulang, Lampu Mati Suami Dihalangi Istri Masuk Kamar Ternyata Ada Perangkat Desa Tak Pakai Baju
• Ini Perubahan UU Cipta Kerja yang Disahkan DPR tentang Pengupahan
• UU Cipta Kerja yang Disahkan DPR, Perusahaan Asing Bisa Bebas Pajak Dividen, Ini Syaratnya
Pasien sembuh bertambah 4.140 orang.
Sehingga total kesembuhan berjumlah 232.593 orang.
Sementara kasus kematian bertambah 102, sehingga total kematian mencapai 11.253.
Virus corona menginfeksi berbagai kalangan, baik tua, muda, masyarakat sipil, anggota kepolisian, pejabat hingga kandidat kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020.
Dari catatan Tribunnews, ada 5 calon kepala daerah di Indonesia yang meninggal setelah terkonfirmasi terpapar virus corona.
Beberapa calon kepala daerah lainnnya sempat terpapar corona, namun kini sudah dinyatakan sembuh dan melanjutkan proses tahapan pilkada 2020.
Berikut calon kepala daerah yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19:
1. Calon Bupati Bangka Tengah Petahana, Ibnu Saleh
Beberapa hari lalu, calon kepala daerah Bangka Tengah (Bateng), Ibnu Saleh, meninggal dunia karena terpapar virus corona.
Ibnu Saleh yang juga Bupati Bangka Tengah ini diketahui meninggal dunia pada Minggu (4/10/2020) pada usia 58 tahun di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT), Kepulauan Bangka Belitung, sekitar pukul 03.17 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Ibnu dirawat di RSBT sejak 27 September 2020.
Pada pemeriksaan awal, hasil tes swab dinyatakan negatif, namun uji swab kedua hasilnya positif Covid-19.
Ketika itu Ibnu Saleh merasakan demam dan sesak napas.
Ibnu merupakan kandidat petahana bupati di Pilkada Bangka Tengah 2020 yang berpasangan dengan Herry Elfian yang kini juga sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Pasangan tersebut diusung koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian ada partai non-parlemen, yakni Hanura, Perindo, PKPI dan Berkarya.
2. Calon Wali Kota Bontang, Adi Darma
Calon Wali Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Adi Darma meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020.
Adi Darma yang juga mantan kepala daerah Kota Bontang ini mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (1/10/2020) sekitar pukul 11.40 Wita.
Adi sebelumnya dikabarkan positif terpapar Covid-19.
"Iya, benar," kata Ketua Tim Pemenangan Adi-Basri, H Maming saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Saat ditanya lebih jauh, Maming masih enggan berkomentar lebih lanjut. Suaranya terdengar serak dan parau.
"Nanti ya," katanya kepada TribunKaltim.co.
Diketahui Adi Darma dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020.
Ia ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi positif covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kota Bontang.
Putra kandung Adi Darma, Ferza Agustia di hadapan awak media memberikan keterangan pers terkait berpulangnya ayah kandungnya, Kamis (1/10/2020).
"Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang mendoakan selama bapak dirawat. Terima kasih kepada tenaga medis yang kerja keras merawat bapak selama 8 hari," ungkap Ferza Agustia didampingi Basri Rase, cawali Pilkada Bontang.
Ferza memohon maaf kepada seluruh masyarakat Bontang apabila semasa hidup almarhum Adi Darma memiliki kesalahan, baik sengaja atau tak disengaja.
"Kami mohon maaf sebesarnya, dan minta agar mengikhlaskan beliau. Beliau akan dikubur di TPU Bontang Kuala ba'da Ashar. Disalatkan di halaman parkir Taman Husada," ujarnya.
Saat Ferza menyerahkan waktu bicara pada Basri Rase, politisi PKB itu tampak kaget.
Kontan ia mengangkat kedua tangannya yang tertutup sarung tangan medis. Memberi tanda bahwa ia belum bisa bicara apa-apa terkait kepergian Adi Darma.
"Terima kasih sudah suport bapak semasa hidupnya," ucapnya.
"Kami mohon doa untuk almarhum. Semoga perjuangan beliau masih bisa terus dilanjutkan," sambungnya.
Adi Darma adalah calon kepala daerah kedua di Provinsi Kalimantan Timur yang meninggal akibat terpapar virus corona.
3. Calon Bupati Berau, Muharram
Bupati Berau, Kaltim, H Muharram meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan, Selasa (22/9/2020) sore.
Calon Bupati petahana pada Pilkada Berau 2020 ini menutup usia masih berstatus positif Covid-19. Dia dirawat sejak dinyatakan positif, Rabu (9/9/2020) lalu.
"Awalnya sempat membaik tapi sore tadi kondisi memburuk hingga terhenti napas," ungkap Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Eddy Iskandar seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa sore.
Eddy mengatakan dua hari terakhir dia sempat mengunjungi Muharram di RS Pertamina.
Muharram dirawat di ruang ICU dengan alat bantu pernapasan.
Sejak dinyatakan positif corona, Muharram sudah menjalani perawatan intensif selama 13 hari di RS Pertamina.
Diketahui, Bupati Muharram dinyatakan positif Covid-19 oleh RSUD Kanujoso saat menjalani pemeriksaan kesehatan syarat maju Pilkada 2020, Rabu (9/9/2020).
Usai dinyatakan positif, Muharram sendiri mengumumkan dirinya terkonfirmasi melalui rekaman video.
Melalui video tersebut, Muharram menyebut dirinya positif Covid-19 karena kelalaiannya saat berinteraksi dengan seseorang. Karena itu dirinya meminta maaf.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau atas kejadian ini. Saat beberapa waktu lalu saya berinteraksi dengan seseorang. Sehingga terjadilah seperti ini," ungkap Muharram melalui video tersebut.
Saat itu Muharram mengaku tidak mengalami gejala sakit berat. Hanya mengalami sakit kepala dan flu.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Muharram sempat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berkunjung ke Maratua, Berau, pada 1 September 2020.
Agenda kunjungan Edhy ke Berau dalam rangka lepas liar 300 ekor tukik atau anak penyu.
4. Calon Wakil Bupati Halmahera Selatan, Lutfi Machmud
Calon Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Lutfi Machmud meninggal dunia, Kamis (20/8/2020) di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara sekitar pukul 10.10 WIB.
"Benar, beliau meninggal dunia pagi tadi, di RS Mitra Keluarga Jakarta," ujar Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).
Lutfi meninggal dengan laporan medis tim dokter yaitu adanya sejumlah penyakit yang diderita. Lutfi juga dilaporkan terinfeksi Covid-19.
Proses pemakaman akan dilakukan di Jakarta dengan menggunakan protokol COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.
Bahrain menambahkan, sosok almarhum Lutfi adalah orang baik. Dia dan almarhum berteman dekat.
Semasa hidupnya, Lutfi pernah berjasa dalam pembangunan di Halmahera Selatan. Salah satunya adalah pembangunan kawasan bisnis dan jalan yang ada di Halmahera Selatan.
"Insya Allah beliau orang sholeh, sangat komitmen memegang prinsip dan peduli pada sesama," ujarnya.
5. Calon Bupati Majene, H Fahmi Massiara
Bupati Majene, Provinsi Sulawesi Barat, H Fahmi Massiara meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Fahmi Massiara disampaikan kerabat Ahmaf Fauzi Arif Lopa melalui pesan WhatsApp.
Fahmi dikabarkan mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 12.15 Wita di Rumah Sakit Grestelina Makassar.
Rencananya jenazah bupati Majene ini akan dimakamkan di Majene, Sulawesi Barat, Selasa (29/9/2020).
Fahmi meninggal dunia karena menderita sakit. Dia dirawat satu bulan terakhir di Makassar.
Sebelumnya Fahmi Massiara diketahui sempat mencalonkan dari lagi sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Lukman pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Namun saat pemeriksaan kesehatan, Fahmi dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan sebagai Bupati tahun ini.
Penyebabnya, Fahmi tidak mengikuti tahapan pemeriksaan karena sedang sakit.
Fahmi kemudian digantikan oleh istrinya, Patmawati Fahmi sebagai calon Bupati Majene.
Sementara itu, beberapa calon kepala daerah yang sempat terpapar corona dan kini dinyatakan sembuh, di antaranya:
1. Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin
Bakal Calon Wali Kota Jawa Timur sempat dinyatakan positif virus corona (Covid-19) setelah menjalani tes swab pada 26 Agustus 2020.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengaku awalnya tak mengalami gejala umum penderita covid-19, dan masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Namun dia mengaku suaranya tiba-tiba saja menjadi parau, hingga tak dapat mengeluarkan suara saat berbicara.
Machfud kemudian menjalani isolasi diri selama dua pekan dan kini dinyatakan sudah sembuh.
2. Calon Bupati Luwu Utara, Arsyad Kasmar
Dikutip dari Tribun Timur, Deklarasi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara Arsyad Kasmar-Andi Sukma (Akas) diwarnai isak tangis.
Penyebabnya, Arsyad Kasmar dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Ia tidak bisa hadir dalam deklarasi dan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara.
Putri Arsyad Kasmar, Aisyah Tiar Arsyad mengumumkan hal itu kepada ribuan pendukung yang memadati Halaman Masjid Nur Maryam, Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Sabtu (5/9/2020).
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidakhadiran ayah saya, ini kehendak Tuhan di luar rencana kami. Untuk itu kami minta jangan kita patah semangat, saya mewakili ayah (Arsyad Kasmar), ingin membuktikan bahwa Akas tidak pernah main-main dan serius mengikuti Pilkada," ucapnya.
Kabar Arsyad Kasmar positif diketahui beberapa saat jelang deklarasi dan pendaftaran di KPU.
Arsyad Kasmar dalam keterangan tertulis mengaku tengah dikarantina di Swiss-belhotel Makassar.
3. Papua
Lima bakal calon (balon) kepala daerah dari Kabupaten Supiori, Provinsi Papua yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh.
Mereka langsung melanjutkan proses tahapan pilkada yang sebelumnya tertunda.
"Lima balon kepala daerah dari Supiori sudah negatif semua, mereka sekarang ikuti tes bebas narkoba di BNN," ujar Komisioner Bawaslu Papua Ronald Manoach saat dihubungi, Selasa (15/9/2020).
Menurut Ronald, setelah mengikuti tes narkoba di BNN, lima calon kepala daerah itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologi di RSUD Jayapura.
Sementara itu, anggota Komisioner KPU Papua Melkianus Kambu menambahkan, masih ada empat balon kepala daerah yang berstatus positif Covid-19.
Para bakal calon kepala daerah itu masih menjalani karantina mandiri. Ia menegaskan, calon kepala daerah yang positif Covid-19 itu hanya tertunda mengikuti tahapan pilkada.
"Yang bersangkutan sudah sembuh, yang penting mereka bawa hasil pemeriksaan swab yang terakhir dan kasih tunjuk kepada pihak rumah sakit," kata Kambu. Total ada 35 pasangan balon kepala daerah yang mendaftar menjadi peserta pilkada serentak di 11 kabupaten yang ada di Papua.
Dari 35 pasangan atau total 70 orang itu, sebanyak sembilan calon kepala daerah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelas kabupaten di Papua yang menyelenggarakan pilkada serentak di antaranya, Yahukimo, Keerom, Pegunungan Bintang, Mamberamo Raya, Merauke, Boven Digoel, Asmat, Supiori, Waropen, Yalimo, dan Nabire.
4. Calon Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin
Bakal calon Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin dipastikan sembuh dari Covid-19.
"Setelah melalui tes swab lanjutan, saya sudah dinyatakan negatif Covid-19," ujar pria yang akrab disapa Aditya ini saat dikonfirmasi, Senin (14/9/2020).
Menurut Aditya, setelah dipastikan sembuh dari infeksi Covid-19, dia selanjutnya akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes kesehatan lanjutan sebagai persyaratan dari tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Oleh KPUD Banjarbaru, Aditya diberikan dispensasi untuk mengikuti tes kesehatan lanjutan. Sebab, saat tes kesehatan beberapa waktu lalu, dia berhalangan karena masih menjalani karantina khusus.
"Khusus untuk saya yang diberikan dispensasi, saya diizinkan mengikuti tes kesehatan susulan pada 17 September mendatang," jelas dia.
6. Bakal Calon Bupati Kabupaten Banjar, Andin Sofyanoor
Selain Aditya, bakal calon Bupati Kabupaten Banjar, Andin Sofyanoor dan juga wakilnya, Muhammad Syarif Busthomi juga dipastikan sembuh dari Covid-19.
Keduanya dinyatakan terinfeksi Covid-19 setelah mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Setelah dinyatakan terinfeksi Covid-19, Andin maupun Syarif melakukan isolasi mandiri. Tak lama, mereka berdua berinisiatif melakukan tes swab mandiri di dua rumah sakit dan hasilnya adalah negatif.
"Berdasar hasil laboratorium dua rumah sakit itu justru kami berdua negatif Covid-19," ujarnya.
7. Bakal Calon Bupati Ngada, Kristoforus Loko
Kristoforus Loko, bakal calon Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19, dinyatakan sembuh sesuai hasil pemeriksaan sampel swab.
Kepala Dinas Kesehatan NTT, Mese Ataupah yang dikonfirmasi melalui telepon, memastikan Kristoforus Loko telah bebas dari covid-19 setelah menjalani perawatan lebih dari seminggu.
Terkait kondisi bakal calon Bupati Ngada tersebut, Komisi Pemilihan Umum NTT tengah berkoordinasi dengan KPU Ngada serta Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ngada guna lebih memastikan hal tersebut.
Bakal calon yang telah dinyatakan sembuh tersebut, selanjutnya akan mengikuti proses tahapan pilkada berupa, pemeriksaan kesehatan dan penelitian syarat calon, hingga penetapan pasangan calon dan pengambilan nomor urut peserta pilkada.
Sebelumnya, bakal calon Bupati Ngada tersebut diketahui positif covid-19 saat sedang mengikuti tahapan pilkada berupa pemeriksaan kesehatan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Calon Kepala Daerah dan Wakil Meninggal Akibat Covid-19: Bateng, Bontang, Berau, Halsel dan Majene