Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Resto Legian Malioboro Yogyakarta Dibakar Pendemo UU Cipta Kerja: Dilempar Ban yang Terbakar

Kerabat pemilik Legian Garden Resto, Demas (18) sangat menyayangkan insiden terbakarnya tempat usaha tersebut imbas demo berujung ricuh penolakan UU

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Restoran Legian Malioboro terbakar 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Dampak demo UU Cipta Kerja, sebuah resto di kawasan Malioboro Yogyakarta dibakar massa.

Kerabat pemilik Legian Garden Resto, Demas (18) sangat menyayangkan insiden terbakarnya tempat usaha tersebut imbas demo berujung ricuh penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang berlangsung Kamis (8/10/2020) sore. 

Meski polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi siapa dalang di balik peristiwa tersebut, namun pihaknya menduga terbakarnya restoran itu merupakan imbas dari perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja. 

Cuplikan Gol Braif, Brylian, dan Witan Sulaeman Saat Timnas U-19 Menang Skor 3-0 Atas NK Dugopolje

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 2 Pejalan Kaki Tewas Kecelakaan Ditabrak Innova dan Bus, 3 Terluka

Transfer La Liga Spanyol, Real Madrid Tak Beli Pemain, Barcelona Dapatkan Gelandang Juventus

Siapa Massa Misterius Pakaian Serba Hitam di Demo UU Cipta Kerja? Muncul di Bandung Hingga Jakarta

"Saya melihat kerumunan di sisi selatan gerbang kantor dewan dan ada kemungkinan melakukan pelemparan ban yang lebih dulu terbakar ke atas resto," katanya dalam video pernyataan yang telah dikonfirmasi Tribunjogja.com, Kamis (8/10/2020) malam. 

Dia menyatakan, saat aksi demo berlangsung restoran memang tidak beroperasi.

Resto tersebut dikatakan hanya melayani pengunjung di saat akhir pekan.

Namun, saat unjuk rasa tersebut dirinya memang tengah beraktivitas di area resto. 

"Memang tidak terdapat korban jiwa karena memang operasional resto saat akhir pekan.

Tapi semua barang-barang hancur berkeping-keping," ujarnya. 

Sebelumnya, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebab kebakaran berasal dari peserta aksi.

Dia juga belum melakukan pengecekan apakah api dipicu oleh lemparan bom molotov hingga menyebabkan restoran itu hangus dilalap api. 

"Kalau bom molotov atau tidak saya belum bisa memastikan," ujar Kapolresta saat dikonfirmasi.

Purwadi menyesalkan bahwa aksi unjuk rasa itu berujung ricuh dan tak terkendali.

Sejumlah korban pun berjatuhan pada insiden itu.

Bukan hanya dari peserta aksi, pun terhadap personel keamanan yang berjaga di lokasi kejadian. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved