PSIS Semarang
CEO PSIS Sebut Semangat Pengurus Klub Juga Ikut Remuk karena Liga 1 Ditunda
Penundaan jadwal lanjutam kompetisi Liga 1 2020 yang berlarut-larut mau tidak mau membuat klub harus merugi.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penundaan jadwal lanjutam kompetisi Liga 1 2020 yang berlarut-larut mau tidak mau membuat klub harus merugi.
Hal ini juga turut dialami PSIS Semarang. Bahkan, menurut CEO Yoyok Sukawi, sejauh ini pihaknya merugi 7,5 miliar rupiah akibat penundaan lanjutan kompetisi.
Pria yang juga anggota DPR RI tersebut mengatakan atas situasi yang ada saat ini, sebetulnya jika kompetisi dilanjutkan atau dihentikan tetap saja klub merugi.
Baca juga: Brotoseno Dikabarkan Menikahi Tata Janeeta, Bagaimana Angelina Sondakh?
Baca juga: BREAKING NEWS: Pria di Semarang Meninggal Mendadak: Saya Buatkan Minum, Dia Duduk Seperti Sembahyang
Baca juga: Disindir Ganjar Soal Dangdutan Tanpa Masker, Bupati Blora: Saya Sudah Tahu
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya
Bahkan, nilai kerugian bisa lebih dari 20 miliar rupiah.
"Tapi situasinya, lanjut rugi, berhenti juga rugi. Kalau lanjut mungkin kerugiannya lebih besar.
Kita tidak tahu situasinya seperti apa.
Kecuali kalau dari awal, pada saat bulan Maret dinyatakan berhenti akan memangkas kerugian," kata Yoyok.
"Kerugian selama ini ditanggung pemegang saham dalam hal ini saya.
Pemegang PSIS yang tanggung jawab. Karena begitu minus setor modal, setor modal," terangnya.
Meski demikian, Yoyok menyebut yang lebih berat atas penghentian kompetisi saat ini bukan soal jumlah kerugian materiil, namun dari sisi imateriil.
Bukan hanya pemain, pelatih dan official tim lainnya yang kecewa.
Pengurus klub pun turut dibuat kecewa karena penundaan kompetisi.
"Pemain, official semangat mereka pasti jadi berkurang.
Manajemen nya kan juga manusia.
Kalau di PHP terus lama-lama remuk semangatnya," kata pria berusia 42 tahun tersebut.
Apabila kompetisi Liga 1 musim ini tetap dilanjutkan, Yoyok mengaskan tim PSIS siap.
"Sekarang serba sulit. Tapi PSIS tetap siap. Kalau memang Liga jalan lagi pasti kita siap.
Tapi pasti dengan kemampuan yang berbeda.
Kalau kemarin kita full team, lalu tahap kedua 90 persen, besok mulai lagi ya mungkin kita sak onone saja.
Sing penting mlaku," pungkasnya.
Kompetisi Liga 1 2020 harusnya berjalan kembali pada Oktober ini.
Namun masalah perijinan membuat kompetisi kasta tertinggi tanah air tersebut tertunda hingga November mendatang.
Bahkan bukan hanya kompetisi Liga 1.
Kompetisi Liga 2 yang seharusnya bergulir mulai 17 Oktober turut mengalami penundaan.
Adapun pada Selasa (13/10) kemarin, PSSI, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) beserta klub peserta kompetisi menghadiri Extraordinary club meeting yang berlangsung di Jogjakarta.
Rapat tersebut membahas soal bagaimana nasib kompetisi musim ini.
Hasilnya, seluruh klub sepakat untuk kompetisi Liga 1 berjalan kembali.
Meski demikian, hal itu masih menunggu rekomendasi dari kepolisian.
Dalam kesempatan terpisah, General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengungkapkan saat ini kegiatan tim diliburkan hingga manajemen menerima kepastian kompetisi.
Untuk itu, manajemen mempersilahkan para pemain, tim pelatih, serta official tim lainnya kembali ke kampung halaman atau negara masing-masing.
"Memang benar bahwa pemain kami persilakan kembali pulang terlebih dahulu.
Pemain akan kami panggil lagi jika informasi dari PSSI sudah kami terima.
Artinya jika sudah ada kepastian dan jaminan Liga 1 berlanjut kembali, otomatis pemain dikumpulkan lagi, kata Liluk. (arl)
Baca juga: Berikut Daftar HP Harga Rp 5 Jutaan Bulan Oktober 2020
Baca juga: 1.226 Botol Miras Berbagai Merk dari 2 Terdakwa Dimusnahkan di Temanggung
Baca juga: Sidang Pembacaan Tuntutan Kasus Pemerasan 5 Satpam Kota Lama Semarang Batal Digelar
Baca juga: KPU Tetapkan 1.174.068 DPT Pilwakot Semarang 2020