Berita Batang
Cerita Mistis Bimo Sekti Penunggu Dukuh Sibimo Batang yang Hanya Boleh Berdiri 7 Rumah: Jadi Musibah
Dukuh Sibimo yang menempati wilayah sekitar Alas Kupang atau hutan di wilayah Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, sangat sarat kepercayaan mistis
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Cerita mistis menghiasi keberadaan Dukuh Sibimo Batang.
Tak hanya aturan cuma 7 rumah yang berdiri, juga sosok penunggunya yakni Bimo Sekti.
Dukuh Sibimo yang menempati wilayah sekitar Alas Kupang atau hutan di wilayah Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, sangat sarat kepercayaan mistis.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Warga Boyolali Tewas Kecelakaan Tabrak Truk di Tol Batang-Pemalang
Baca juga: Selepas Adzan Subuh, Suami di Kebumen Terhenyak Temukan Istri Tewas Gantung Diri
Baca juga: 5 Hari Setelah Dinikahi Kapolres Kudus, Shita Gabung Pasukan Perdamaian PBB, Ini Kisah Cinta Mereka
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya

Pasalnya, di Dukuh Sibimo tak boleh dibangun lebih dari tujuh rumah.
Hingga kini hal itu tetap diyakini oleh masyarakat sekitar.
Masyarakat percaya jika melanggar pantangan tersebut, beberapa warga atau orang yang mendirikan rumah lagi di Dukuh Sibimo akan terkena musibah.
Dengan penduduk hanya 22 jiwa yang menempati enam rumah, keseharian warga diisi dengan kegiatan berkebun, membuat kerajinan bambu berupa keranjang, dan memelihara ternak.
Dukuh tersebut juga belum dialiri listrik sepenuhnya.
Masih mengandalkan listrik dari tempat ibadah yang berjarak 1 kilometer.
Dikelilingi hutan pinus dan perkebunan sengon, Dukuh Sibimo menjadi pemukiman yang terisolir dari hingar-bingar kota.
Akses menuju dukuh tersebut juga kurang baik karena masih berupa jalan tanah tanpa penerangan jalan pada umumnya.
Menurut Modriah (40) warga Dukuh Sibimo, pantangan tak diperbolehkannya membangun lebih dari tujuh rumah sudah ada dari leluhur warga yang menetap.
"Kalau dilanggar akan muncul bencana dan hal itu tetap dipercaya oleh warga di Dukuh Sibimo," ucapnya saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Rabu (14/10/2020).
Selama ia tinggal di Dukuh Sibimo, Modriah merasa tenang, aman dan nyaman.
"Saya percaya sesepuh atau penunggu di Dukuh Sibimo menjaga warga, jika di kota banyak pencuri di sini tidak ada.