Berita Semarang
Belasan Rumah Warga di Jabungan Semarang Rusak Disapu Puting Beliung
Angin puting beliung menyapu belasan rumah warga di Dukuh Jabungan Desa Jabungan Banyumanik Kota Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angin puting beliung menyapu belasan rumah warga di Dukuh Jabungan Desa Jabungan Banyumanik Kota Semarang.
Akibatnya rumah warga rusak. Kerusakan terutama di bagian atap rumah, bahkan ada beberapa rumah warga yang tertimpa dahan dan pohon akibat kejadian tersebut.
Menindaklanjuti kejadian bencana itu, Pusdalops BPBD Kota Semarang malam tadi memberikan sejumlah bantuan logistik kepada warga Jabungan.
Tepatnya warga di RT 1 RW 2 dan RT 2 RW 3 Kelurahan Jabungan.
"Iya tadi malam kami distribusikan logistik bantuan ke warga sekaligus memberikan imbauan kepada mereka agar waspada," ujar Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono kepada Tribunjateng.com, Jumat (16/10/2020).
Ia menambahkan, kewaspadaan dari warga perlu ditingkatkan memasuki musim penghujan kali ini.
Apalagi informasi dari BMKG musim hujan bakal disertai fenomena La Lina yang menyebabkan curah hujan lebih tinggi dibanding musim hujan sebelumnya.
Pihaknya kini juga tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi fenomena tersebut.
"Kami sudah rapat koordinasi baik dari tingkat Kota hingga Provinsi, persiapan peralatan sarana prasarana logistik, SDM ,dan posko 24 jam juga sudah stand by," bebernya.
Sementara Ketua RT 2 RW 3 Jabungan, Bambang mengatakan, kejadian puting beliung menyapu belasan rumah warga di wilayahnya hingga mengalami kerusakan ringan dan sedang.
Untuk kerusakan ringan menimpa belasan rumah sedangkan kerusakan sedang ada empat rumah milik Sariyanto (47), Ngajinah (51), Tiok Darto Wibowo (48) dan Mbah Rani (78).
"Mereka sudah mendapatkan bantuan dari BPBD," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (16/10/2020).
Ia menuturkan, kejadian angin puting beliung terjadi pada Rabu (14/10/2020) malam.
Kejadian tepat selepas warga menunaikan ibadah salat Magrib di Masjid sehingga mayoritas warga berada di depan rumah masing-masing untuk waspada.
"Rumah di RT kami ada 70 Unit dengan 77 KK, hampir separuh rumah dari jumlah tersebut rusak. Berbeda dengan RT 1 RW 2 yang kerusakan hanya beberapa saja," ungkapnya.
(Iwn)