Berita Batang
Usia Hampir Seabad tapi Masih Sehat Ingatan Tajam, Rahasia Awet Muda Kakek Tarji Cuma 2
Jika banyak yang berlomba-lomba memperoleh umur panjang dengan cara menerapkan pola hidup sehat
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Siapa sangka rahasia awet muda yang dituturkan kakek berusia hampir satu abad asal Kabupaten Batang berbeda dari yang dijalani masyarakat umum.
Jika banyak yang berlomba-lomba memperoleh umur panjang dengan cara menerapkan pola hidup sehat.
Kakek asal Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal bernama Tarji (98) itu hanya mengonsumsi air putih dan rokok lintingan.
Baca juga: Selir Puluhan, Tapi Inilah Satu-satunya Wanita Kesayangan Raja Thailand, Foto-foto Ini Berbicara
Baca juga: Australia Pernah Ketakutan Melihat Manufer Militer Indonesia, Sampai Rencanakan Serangan ke Jakarta
Baca juga: Kisah Sukses 3 Keluarga Mantan Penerima Manfaat PKH di Tegal, Pendapatan Perhari Bikin Takjub Wawali
Baca juga: Polisi Buru Kendaraan Misterius yang Terlibat Dua Kecelakaan Tabrak Lari di Semarang
Kakek yang memiliki 18 anak, 18 cucu dan 6 cicit itu percaya, air putih dan tembakau membuatnya berumur panjang.

Bahkan hingga usianya hampir menginjak satu abad, pendengaran, penglihatan serta ingatan Tarji masih tajam.
"Saya cuman minum air putis setiap pagi, dan merokok tembakau lintingan, kalau orang sini nyebutnya ngampret," beber Tarji saat ditanya Tribunjateng.com mengenai rahasia umur panjangnya, Jumat (16/10/2020).
Karena usianya, Tarji menjadi orang dengan usia tertua di wilayah Kecamatan Wonotunggal.
Beberapa kejadian historis juga pernah dialami Tarji, dari kedatangan penjajah yang masuk ke Kabupaten Batang, hingga ramainya Partai Komunis setelah era kemerdekaan.
"Dari dulu saya begini, tidak pernah aneh-aneh. Selain ngampret, saya juga sering puasa," jelasnya.
Tak pernah mengeluh dan selalu bersyukur, menjadi moto Tarji menjalani hidup sejak muda.
"Kurang apa coba hidup ini, bisa ngampret, bisa wedangan, dan berbagi rasa.
Sudah selayaknya harus bersyukur," paparnya.
Tarji menambahkan, semasa muda meski hidup dengan keterbatasan ia giat bekerja layaknya pemuda lainya.
"Jaman saya dulu tak seenak sekarang, dulu harus ke hutan mencari kayu, nyangkul untuk bercocok tanam.
Kalau sekarang, kerja sudah pada enak, ada yang ke kantor, bahkan ada yang pakai peralatan canggih.