Berita Kudus
Tiga Buku Nitisemito Ditemukan yang di Pasar Barang Bekas Belanda Dinyatakan Asli
Tiga buku bersejarah milik maestro rokok, Nitisemito yang ditemukan di pasar barang bekas Belanda.
Penulis: raka f pujangga | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tiga buku bersejarah milik maestro rokok, Nitisemito yang ditemukan di pasar barang bekas Belanda dinyatakan keasliannya oleh tim kurator Museum Ronggowarsito.
Tiga buku penting tersebut kemudian diserahkan ahli waris ke Museum Kretek Kudus untuk dijaga kelestariannya pada hari Sabtu (17/10/2020).
Arsip bersejarah itu berupa jurnal keuangan pabrik rokok Tjap Bal Tiga, daftar pemasukan Abon, dan buku Abon berisi daftar pekerja.
Berdasarkan keterangan waktu di sana tercatat Nitisemito menulisnya pada bulan September hingga Oktober 1941.
Kasi Pelestarian Museum Ronggowarsito, Laela Nurhayati Dewi mengatakan, tiga buku tersebut dikaji selama satu minggu.
Sebelum melakukan pengkajian tersebut, pihaknya terlebih dahulu melakukan identifikasi secara fisik dan isi.
Hasilnya dalam pengkajian tersebut, terdapat simbol khusus pada buku peninggalan Nitisemito.
Tanda tersebut ditemukan di dalam halaman pertama jurnal keuangan terdapat tulisan G.C.T Van Dorp & Co, sekaligus disertai nomor 223 dan cabang perusahaan.
"Ketiga buku ini asli, tidak disalin kembali," katanya, disela-sela penyerahan buku Nitisemito, Sabtu (17/10/2020).
Pihaknya menyebutkan, konsep penulisan pada buku tersebut dibuat secara mendetail. Almarhum Nitisemito menjabarkan barang keluar dan masuk sesuai dengan tanggalnya.
Penulisan pada buku tersebut juga menggunakan ejaan Indonesia lawas dan Belanda.
Sementara itu ahli waris Nitisemito Yudhi Ernawan mengucapkan banyak terimakih atas kajian tiga buku tersebut.
Pihaknya menyerahkan buku tersebut sepenuhnya kepada Museum Kretek. Pihaknya juga meminta pihak museum bisa merawat buku tersebut dengan baik.
"Saya sepenuhnya menyerahkan buku akuntansi itu kepada museum," ungkapnya.
Pihaknya tidak menyangka atas penemuan buku tersebut. Pasalnya banyak sekali peninggalan dari Nitisemito yang diduga rekayasa.