Berita Jateng
BMKG Sebut 5 Wilayah di Jateng Paling Terdampak Fenomena La Nina, Termasuk Kebumen dan Purworejo
Pengaruh La Nina atau anomali iklim bisa meningkatkan curah hujan mencapai 40 persen dari hujan normal.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Pengaruh La Nina atau anomali iklim bisa meningkatkan curah hujan mencapai 40 persen dari hujan normal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Jawa Tengah akan mengalami peningkatan curah hujan pada Oktober ini hingga November 2020.
"Beberapa wilayah sudah masuk musim penghujan dengan level 50 milimeter perdasarian.
Baca juga: Mahasiswa Mengaku Dapat Ancaman Hingga Intimidasi dari Orang yang Mengaku dari DPRD Banyumas
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hamzah Haz Mantan Wapres Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Faktanya
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Wakil Ketua DPRD Kab Pekalongan Meninggal Kecelakaan di Tol Sragen
Baca juga: BREAKING NEWS: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Meninggal karena Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi
Pengaruh La Nina akan meningkatkan curah hujan pada Oktober, November lebih meningkat.
Puncaknya Januari Februari," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Tuban Wiyoso, Selasa (20/10/2020).
Tuban mengatakan dampak La Nina di tiap daerah berbeda-beda.
Paling tinggi pengaruhnya di wilayah Jateng selatan seperti Kebumen, Purworejo, Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga.
"Keadaan ini harus diwaspadai masyarakat dan pemerintah melakukan langkah antisipasi terjadinya banjir," ujarnya.
Saat ini, kata dia, masih masuk transisi atau peralihan.
Tandanya hujan lebat dalam waktu singkat yang terjadi pada siang dan sore hari.
Ada sejumlah hal yang harus diwaspadai masyarakat saat musim peralihan ini.
Biasanya hujan membawa angin kencang hingga menimbulkan puting beliung dan petir.
"Jangan berteduh di bawah pohon tinggi dan lebat saat hujan karena berpotensi terkena petir.
Pohon lebat juga harus dipangkas rantingnya agar tidak mudah roboh.
Hindari tanah lapang saat mau hujan, petir kerap juga menyambar di tempat terbuka," jelasnya.(mam)
Baca juga: Kisah Santri Cirebon Dirikan Perusahaan Dedy Jaya Group, Pernah Jadi Kondektur & Jualan Bambu
Baca juga: Timnas U19 Indonesia Kalahkan Hajduk Split, Jack Brown Bayar Lunas Kepercayaan Shin Tae-yong
Baca juga: Harga Hp Rp 4 Jutaan Terbaru: Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme, Samsung
Baca juga: Pabrik Sepatu Adidas Dibangun di Pati, Akan Serap Belasan Ribu Pekerja