Berita Demak
Dipecat DPP PDIP, Mugiyono: Lebih Baik Dipecat Daripada Khianati Dawuh Kiai
Calon bupati Demak Mugiyono angkat bicara terkait pemecatannya dari keanggotaan PDIP.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Calon bupati Demak Mugiyono angkat bicara terkait pemecatannya dari keanggotaan PDIP.
Dia menyatakan sudah menyadari risiko politik yang diambil ketika mencalonkan diri sebagai calon bupati Demak lewat partai lain.
"Saya calon bupati karena didawuhi romo kiai.
Saya diminta oleh kepala desa, saya diminta oleh Fatayat se-Kabupaten Demak, saya diminta BPD se-Kabupaten Demak.
Beliau-beliau inilah simbol dari elemen masyarakat.
Sehingga buat saya, itu tanggung jawab terbesar dalam hidup saya," kata Mugiyono kepada Tribunjateng.com di sela kunjungannya di Desa Genting, Kecamatan/Kabupaten Demak, Rabu (20/10/2020) sore.
Baca juga: Ini Nominal Gaji PNS Lengkap dari Tertinggi hingga Terendah
Baca juga: Inilah Sosok YL Wanita Solo Tewas Terbakar Hidup-hidup di Sukoharjo, Masih Kerabat Presiden Jokowi
Baca juga: Raffi Ahmad Sewa Kapal 3 Malam Rp 900 Juta, Cukup Barter dengan Postingan Instagram
Baca juga: Richard Kyle Cuek di Grup WA Keluarga, Jessica Iskandar Sebut Tak Bisa Berjuang Sendiri
Dalam Pilkada 2020, Mugiyono maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Badrudin.
Paslon ini diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Nasdem.
Menurutnya, pemecatan tersebut sudah ia sadari sedari awal.
Bahkan, dia menyadarinya sejak mengetahui tak mendapat rekomendasi PDIP untuk maju di Pilbup Demak 2020.
Perasaan itu sudah dia bilang kepada para kiai yang mendukungnya.
"Tapi saya diminta tetap maju.
Maka dalam hal ini, saya rela siap dipecat PDI Perjuangan karena saya nderekke (mengikuti) dawuhe kiai-kiai Demak.
Karena saya nderekke dawuhe kepala desa.
Karena saya nderekke aspirasi Fatayat Muslimat.
Karena nderekke BPD se-Kabupaten Demak," tegasnya.
Mugiyono menegaskan pemecatan dirinya sebagai kader PDIP tidak akan berimbas apa-apa terhadap dirinya.
"Saya ikhlas dipecat. Saya lebih baik dipecat kader saya daripada mengkhianati dawuhe kiai dan dawuhe elemen masyarakat lain," tandasnya.
Mugiyono berpasangan dengan Muhammad Badrudin menamakan diri paslon Mugi Hebad.
Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, beberapa waktu lalu, dia mengatakan kondisi Demak saat ini sudah baik tetapi bisa lebih baik lagi.
Untuk itu, kata dia, prioritas utama saat terpilih nanti fokus pada kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi.
Mugi tidak pesimis jumlah dukungan partainya lebih sedikit ketimbang kubu lawan.
"Yang pasti dukungan partai hanyalah syarat untuk mencalonkan dan mendaftar.
Kemenangan tidak ditentukan oleh banyaknya partai pendukung melainkan pilihan masyarakat itu yang menentukan kemenangan," tandasnya.
Ketua Koalisi Ganas (Gerindra dan Nasdem) Maskuri menyampaikan, pihaknya siap melakukan konsolidasi masif untuk memperkuat ke tingkat akar rumput.
Selanjutnya menyampaikan ke masyarakat ada calon dari kalangan santri yang didukung kiai, NU, dan elemen masyarakat.
"Insya Allah, kami target di atas 65 persen suara," tegasnya.
Sebelumnya Ketua DPC PDIP Demak Sri Fahrudin Bisri Slamet mengatakan, pemecatan tersebut tertuang dalam SK No 72/KPTS/X/2020 yang ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristanto pada 20 Oktober 2020.
"Surat baru turun kemarin dan ini kami publikasikan. Ini surat pemecatan sah dari DPP," kata Slamet .
Menurutnya, pemecatan tersebut disebabkan Mugiyono tidak menjalanakan rekomendasi partai dalam Pilbup Demak 2020.
DPP PDIP merekomendasikan pasangan calon Eistianah dan Ali Makhsun untuk maju di Pilkada 2020.
"Rekomendasi DPP sudah jelas, sebagai kader kita harus menerima apa yang diputuskan oleh DPP PDIP.
Kalau rekomendasi sudah keluar untuk Eisti Alim, maka kita harus mengamankan," tandasnya.
"Kalau ada kader partai tidak mau mengikuti arahan dari DPP partai, ya pastinya kena sanksi.
Artinya kader itu tidak memiliki kesabaran yang revolusioner," terang pria yang juga menjabat Ketua DPRD Demak ini.
Dengan turunnya surat keputusan tersebut, Slamet menegaskan sejak 20 Oktober 2020 Mugiyono tidak boleh mengatasnamakan PDIP dalam hal apa pun. (yun)
Baca juga: Ini Nominal Gaji Polisi dan Tunjangan Kinerja Lengkap dari Bhayangkara Dua hingga Jenderal
Baca juga: Nunung Tewas Kecelakaan di Tol Sragen, Tangisan Sambut Kedatangan Jenazah Waka DPRD Kab Pekalongan
Baca juga: Prediksi Real Madrid Vs Shakhtar Donetsk Liga Champion, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming
Baca juga: Prediksi Real Madrid Vs Shakhtar Donetsk Liga Champion, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming
TONTON JUGA DAN SUSBCRIBE :