Berita Semarang
Seluruh Pegawai Kejati Jateng Dites Urine, Ini Hasilnya
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah melakukan tes urine bagi seluruh pegawai baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN, Rabu (21/10/2020). Tes
Penulis: m zaenal arifin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah melakukan tes urine bagi seluruh pegawai baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN, Rabu (21/10/2020). Tes tersebut sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan narkotika oleh para pegawai.
Sekitar 262 pegawai mengikuti tes urine yang dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah di loby Kantor Kejati Jawa Tengah itu.
Asisten Intelijen Kejati Jawa Tengah, Emilwan Ridwan mengatakan, tes urine tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden dan pimpinan di Kejaksaan Agung (Kejagung) tentang rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
"Kegiatan tes urine ini dalam rangka melindungi pegawai di lingkungan Kejati Jateng untuk menghindarkan mereka dari bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya," kata Emilwan.
Dikatakannya, 262 pegawai yang mengikuti tes meliputi seluruh pegawai di semua tingkatan eselon, struktural maupun fungsional.
Termasuk juga pegawai non ASN yang meliputi cleaning service dan security di Kejati Jawa Tengah.
"Jadi yang ikut tes urine itu seluruh pegawai di lingkungan Kejati Jawa Tengah.
Baik ASN maupun non ASN," ujarnya.
Tes tersebut akan dilakukan secara intensif dan berkala untuk memastikan tak ada penyalahgunaan narkotika oleh pegawai Kejati Jawa Tengah.
Dari hasil sementara tes urine yang dilakukan, hasilnya seluruh pegawai dinyatakan negatif.
Dengan demikian, tak ada pegawai yang terindikasi penyalahgunaan narkotika.
"Dengan langkah tes urin ini tentunya sebagai upaya antisipasi di awal untuk pencegahan terhadap teman-teman para pegawai," tambahnya.
Namun apabila ada temuan pegawai yang positif mengkonsumsi narkotika, Emilwan menuturkan, pihaknya akan melakukan rehabilitasi secara medis pegawai tersebut.
"Sejauh ini belum ada dan semoga seterusnya juga tidak ada (penyalahgunaan narkotika oleh pegawai)," harapnya. (Nal)