Berita Nasional
Cerita Hukuman Prajurit Kopassus Jika Gagal Jalankan Tugas, Lebih Menakutkan dari Setan
Sebagai kesatuan khusus yang ditugaskan untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis), Kopassus selalu menjadi pilihan
TRIBUNJATENG.COM - Satu dari satuan khusus di TNI, yakni Kopassus menjadi prajurit andalan di tubuh TNI AD.
Bahkan Kopassus TNI AD jadi pasukan yang sangat ditakuti dunia akibat ketangguhan mereka di medan perang.
Sebagai kesatuan khusus yang ditugaskan untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis), Kopassus selalu menjadi pilihan pertama.
Tak pelak setiap calon atau anggota Korps Baret Merah harus mempunyai kemampuan di atas rata-rata dari tentara reguler.
Baca juga: Apabila Jokowi Teken UU Cipta Kerja, KSPI Ancam Demo Besar-besaran Seluruh Indonesia 1 November
Baca juga: Tembok Kandang Dijebol, Belasan Burung Murai Hilang, Satu Ekor Pernah Ditawar Rp 15 Juta
Baca juga: Kronologi Model Cantik Temukan Bolpoin Diduga Spycam Dalam Kamar Ganti, Panas Saat Dipegang
Baca juga: Peredaran Narkoba pada Rak Minimarket Modus Baru di Solo, Biasanya Bawah Tiang Listrik
Bahkan Kopassus TNI AD jadi pasukan yang sangat ditakuti dunia akibat ketangguhan mereka di medan perang.
Sebagai kesatuan khusus yang ditugaskan untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis), Kopassus selalu menjadi pilihan pertama.
Tak pelak setiap calon atau anggota Korps Baret Merah harus mempunyai kemampuan di atas rata-rata dari tentara reguler.
Tak pelak jika melaksanakan operasi baik militer maupun non militer mereka dituntut harus berhasil, tak menerima kegagalan.
Nah, ada cerita menarik dari salah seorang anggota Kopassus yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya.
Dikutip dari Tribun Jambi pada Sabtu (22/12), Pelda Suwito, seorang prajurit Kopassus menceritakan bagaimana dulu para pelatih menempanya sangat keras.
Usai dikukuhkan menjadi prajurit komando bukan berarti Suwito dkk bisa berleha-leha layaknya mahasiswa habis wisuda.
Mereka langsung diterjunkan ke medan perang di Timor Timur kala itu.
Jika gagal dalam menjalankan tugas maka hukuman menanti mereka sekembalinya ke basis kesatuan.
"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.
Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.