Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pondasi Rumah Warga Kampung Blancir Semarang Ambrol, Bangunan Rusak Parah

Pengamatan Tribunjateng.com, tanah ambles terjadi di sisi barat rumah sepanjang sekira 20 meter.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
tribunjateng.com/iwan arifianto
Indra Setyowati (38) dan Staf Kelurahan Pedurungan Kidul Nasran menunjukan kondisi rumah yang ambles tergerus arus sungai di aliran Banjir Kanal Timur Kampung Blancir RT 6 RW 12 Pedurungan Kidul, Senin (26/10/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satu unit rumah di Kampung Blancir RT 6 RW 12 Pedurungan Kidul terancam roboh.

Pasalnya tanah pondasi rumah itu ambles tergerus air di aliran sungai Banjir Kanal Timur.

Pengamatan Tribunjateng.com, tanah ambles terjadi di sisi barat rumah sepanjang sekira 20 meter.

Dinding rumah retak lantaran tidak ada penahan dan lantai rumah tampak rusak parah terutama di bagian ruang tamu dan ruang tengah yang berlubang sepanjang 5 meter dengan lebar 1 meter.

"Kami was-was takut anak saya yang masih TK jatuh ke lubang itu," ujar pemilik rumah Indra Setyowati (38) kepada Tribunjateng.com, Senin (26/10/2020).

Dia menjelaskan, longsoran di rumahnya mulai terjadi pada bulan September 2020.

Penyebabnya air dari Bendungan Pekuncen Pedurungan Kidul yang mengalir ke Banjir Kanal Barat terus menggerus tanah di samping barat rumahnya.

Hal ini terjadi paling parah selama seminggu terakhir.

"Rumah ini dibangun empat tahun lalu, luas tanah 600 meter persegi kini tinggal 300 meter persegi.

"Longsoran terakhir yang parah terjadi Minggu (25/10/2020) malam, tetapi didahului dengan tembok retak terlebih dahulu," bebernya.

Dia mengaku, sudah melakukan berbagai upaya untuk menahan longsoran tanah di antaranya membuat tiga tiang pancang baru yang tujuannya untuk menopang rumah.

Namun upaya itu tidak sanggup menahan gerusan air yang menyebabkan tanah longsor.

Dia menyebut beberapa pihak telah memberikan bantuan seperti dari BBWS dan BPBD akan tetapi ia berharap pihak terkait agar membuat talut di sepanjang bantaran aliran sungai tersebut.

"Kalau tidak di talut kami takut gerusan air sungai akan terus merusak rumah," katanya.

Dia menambahkan, keluarganya tidak memiliki rencana untuk pindah melainkan ia hendak merenovasi rumah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved