Penanganan Corona
Simulasi KBM Tatap Muka di Temanggung, Utami Batasi Waktu Belajar 20 menit Tiap Mata Pelajaran
Sejumlah SMP di Kabupaten Temanggung mulai melakukan simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19, satu di antaranya
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Sejumlah SMP di Kabupaten Temanggung mulai melakukan simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19, satu di antaranya SMPN 2 Selopampang.
Kepala Sekolah SMPN 2 Selopampang, Ugi Utami, mengatakan pihaknya akan melangsungkan simulasi selama 3 hari.
Masing-masing diikuti oleh siswa per jenjang dengan kapasitas maksimal 20 anak per kelas.
Baca juga: 14 Wanita Terapis Mengakui Layani Pelanggan Plus-plus Buat Tambahan Hidupi Anak
Baca juga: Berita Duka, Antonius Tonny Wongso Meninggal Dunia di Semarang
Baca juga: Viral Nenek 65 Tahun Nikahi Brondong 20 Tahun, Penampilannya saat Pernikahan Bikin Pangling
Baca juga: Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang, Sopir Hilang Kendali Mobil X-Trail Terbang Hingga Keluar Tol
Selain itu, pihak sekolah juga membatasi waktu pembelajaran dari pukul 07.00 hingga 11.30 WIB.
Setiap mata pelajaran yang diajarkan guru juga dibatasi maksimal 20 menit.
"Di SMP ini, protokol kesehatan kita terapkan mulai dari gerbang.
Mereka diantar keluarga langsung menjalani tes suhu tubuh, cuci tangan dan wajib pakai masker.
Selanjutnya mengikuti pembelajaran di kelas sampai pukul 11.30," terangnya usai kegiatan, Senin (26/10/2020).
Kata Utami, siswa juga menjalani istirahat atau jeda pembelajaran di ruang kelas.
Setiap siswa juga diimbau membawa bekal makanan sendiri untuk menghindari resiko penularan Covid-19.
Katanya, pihak sekolah telah mengatur mekanisme pembelajaran terbaik guna mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Ia juga mewajibkan penerapan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak bagi siswa maupun guru yang ada.
"Jumlah siswa di SMPN 2 Selopampang ada 277 siswa.
85 persen orangtua mendukung KBM tatap muka, 10 persen tidak menjawab dan 5 persen menolak.
Alasannya berbagai macam, ada yang masih takut dan sebagainya.
Nanti selanjutnya kita tunggu keputusan bupati dan dinas," tuturnya.
Camat Selopampang, Adi Pitoko menjelaskan, sebanyak 80 persen orangtua siswa di Selopampang mendukung adanya simulasi KBM tatap muka.
Pihaknya pun mulai memberlakukan simulasi sejak pekan lalu di semua tingkatan sekolah.
Kata Adi, 60 persen dari total sekolah di Selopampang sudah mejalani simulasi KBM tatap muka.
Meliputi 2 SMP, MA, dan juga beberapa SD sederajat.
"Melalui simulasi ini, kita siapkan mekanismenya.
Mulai dari sarana protokol kesehatan, hingga siswa diimbau untuk tidak saling tukar barang dan membawa bekal makanan sendiri," katanya.
Setelah semua menerapkan simulasi, lanjut Adi, dirinya akan meneruskan hasil simulasi kepada Bupati Temanggung, Satgas Covid-19 dan juga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) untuk ditindak lanjuti.
Mengingat tingkat kesadaran warga Kecamatan Selopampang untuk patuh protokol kesehatan yang tinggi sehingga masih tercatat sebagai zona hijau.
"Kita akan rekomendasikan kepada bupati maupun tim Satgas Covid-19 dan Dindikpora.
Semoga bisa diambil kebijakan yang terbaik," tuturnya.
Hanifah Nur Aini, siswi kelas 9 SMPN 2 Selopampang mengaku senang dengan adanya simulasi ini.
Katanya, ia dan teman-teman bisa kembali belajar dengan maksimal.
"Habis pelajaran juga langsung pulang. Semoga Corona cepat hilang agar bisa kembali belajar dengan normal," kata Hanifah.
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (Sam)
Baca juga: 3 Pos Pantau Disiapkan di Titik Rawan Kepadatan Pemudik di Kabupaten Tegal
Baca juga: Hari Pertama Operasi Candi Zebra 2020, Satlantas Polres Demak Tindak 46 Pelanggar
Baca juga: Dishub Kota Semarang Aktifkan Pos Pantau Mulai Malam Nanti
Baca juga: PT KAI Dapop 4 Semarang Tambah 4 Perjalanan KA Antisipasi Kenaikan Penumpang di Libur Cuti Bersama