Berita Jateng
'Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong', Kata PSK Bertato di Jalur Pantura
Suara musik dangdut dan deru mesin kendaraan yang melintas di Jalan Pantura Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih terdengar bersautan.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
"Loh ini bukan sandal saya, ini sandal pelanggan tadi, mana mau putus lagi sandalnya," katanya sambil tertawa.
Eva merupakan satu di antara wanita malam yang menjajakan diri di Jalur Pantura Batang.
Karena terlalu banyak melayani lelaki hidung belang, ia sampai lupa mengenakan alas kaki pelanggannya.
Wanita yang terlihat selalu energik itu juga sempat bebincang dengan Tribunjateng.com, ia menjelaskan, tarif untuk sekali kencan Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu.
"Bisa ditawar kalau masalah tarif, nanti bisa dibicarakan kalau mau," kekehnya.
Sembari melenggang masuk ke bilik yang ada di dalam warung, Eva mengatakan, agar tidak bilang ke siapapun terkait sandal yang ia kenakan.
"Ssttttt, kalau nanti ada yang nyari sandal, mas jangan ngomong," ucapnya sembari melempar senyum genitnya.
Adapun Sumiati menjelaskan, Eva satu di antara wanita penghibur yang baru bekerja di warung tersebut.
"Ada lima wanita yang baru datang, mereka masih muda paling tua 26 tahun," kata Sumiati yang sudah dua tahun menjaga warung tersebut.
Wanita berusia sekitar 55 tahun itu juga menerangkan, di lokasi tersebut wanita muda selalu banyak pelanggan.
"Kalau yang tua paling banyak tiga pelanggan, tapi yang muda seperti Eva bisa 15 sampai 20 kali ke luar masuk kamar," paparnya.
Sambil membuatkan kopi yang dipesan oleh seorang lelaki, Sumiati menerangkan, terkait tarif bisa dibicaran dengan wanita-wanita muda tersebut.
"Ya kalau saya cuma jaga warung dan melayani pembeli yang kadang memesan makanan.
Kalau tarif bisa ditawar sendiri, intinya kalau yang joss-joss seperti Eva pastinya agak mahal," imbuhnya.
Ia menambahkan, meski Jalur Pantura sepi, namun tidak ada pengaruh terhadap pelanggan Eva dan beberapa rekannnya.