Berita Jateng
'Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong', Kata PSK Bertato di Jalur Pantura
Suara musik dangdut dan deru mesin kendaraan yang melintas di Jalan Pantura Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih terdengar bersautan.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Jalur Pantura memang sepi, tapi tidak bagi Eva wanita malam di sana.
Suara musik dangdut dan deru mesin kendaraan yang melintas di Jalan Pantura Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih terdengar bersautan.
Suara musik tersebut berasal dari sebuah warung kecil yang terbuat dari kayu tepat di pinggir jalan.
Baca juga: Benarkah Natasha Wilona Pacaran Sama Pebulutangkis Kevin Sanjaya Minions? Ini Jawaban Wilo
Baca juga: Senyum Genit Eva Kembang Pantura, Setiap Malam Diantri 20 Pelanggan, Ini Katanya Soal Tarif
Baca juga: Berita Duka, Antonius Tonny Wongso Meninggal Dunia di Semarang
Baca juga: Inilah Sosok Kompol Imam Ziadi Polisi Diduga Kurir Sabu Seberat 16 Kilogram Bikin Murka Kapolda
Depan warung tersebut dipadati kendaraan roda dua yang terparkir tak teratur.
Teras warung dengan hiasan lampu warna-warni itu dipenuhi oleh sejumlah lelaki.
Baik lelaki berusia tanggung hingga paruh baya, nampak menunggu sambil berbincang.
Dari keramian di teras warung, sosok wanita muda berambut panjang lurus, dengan tato bergambar kupu-kupu di pergelangan tangan kirinya muncul.
Sembari melontarkan candaan genit ke beberapa lelaki, wanita berusia sekitar seperempat abad yang mengenakan hot pants atau celana pendek sepaha berbahan jeans itu, menghampiri seorang wanita paruh baya.
"Mak mie goreng dua, pedes banget ya," kata wanita yang mengaku bernama Eva itu sembari menghisab rokok yang ia bawa, Jumat (23/10/2020) dini hari.
Ia terlihat terburu-buru karena ditunggu oleh beberapa lelaki, usai memesan makanan, ia bergegas menghampiri kerumunan lelaki tersebut.
Mie goreng yang ia pesan pun akhirnya diantar oleh Sumiati wanita paruh baya penjaga warung yang sempat berbincang bersama Eva.
Jam menunjukan pukul 02.30 WIB lebih, para lelaki yang menunggu di depan teras warung tersebut mulai pergi satu persatuan.
Selang beberapa lama, Eva keluar dari sebuah bilik yang ada di dalam warung, untuk kemudian kembali menghampiri Sumiati yang berjaga di warung.
"Capek hari ini banyak pelanggan," celotehnya sembari tertawa.
Ia kembali menyalakan rokoknya, di tengah kepulan asap yang ia keluarkan dari mulut, Eva menunduk dan mengamati alas kaki yang ia kenakan.