Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Feature

Perkasa di Hutan Randublatung tapi Nama Pohon Jati Ini Sangat Feminin, Ini Kisah di Balik Jati Denok

Denok sendiri nama yang begitu feminin, atau identik dengan perempuan jelita dengan tubuh sintal nan berisi

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Perwujudan pohon jati yang dinamai Jati Denok di Hutan Blora 

Karena kecantikannya itu maka banyak putra raja tertarik dan ingin meminangnya.

Sampai pada akhirnya Putri Citro Wati dilamar oleh dua raja yaitu Begede Katong dari kerajaan Pandan dan Jonggrang Prayungan dari kerajaan Atas Angin.

Kedua raja itu akhirnya perang untuk merebutkan Citro Wati, namun keduanya belum ada yang kalah dan menang dalam peperangan tersebut.

Akhirnya Citro Wati datang dan menolak lamaran baik dari Begede Katong maupun Jonggrang Prayungan.

Karena merasa ditolak, Begede Katong marah dan mendatangkan angin ribut untuk menghancurkan negara Purwo Carito.

Akibatnya negara Purwo carito luluh lantak rata dengan tanah.

Begede Katong tidak putus asa, dia tetap melamar Citro wati walapun cintanya ditolak.

Singkat cerita, saat melamar sang perempuan pujaan dia sampai di Gunung Serangkang, Begede Katong bertemu dengan musuhnya, Jonggrang Prayungan.

Di sini keduanya saling berperang lagi. Keduanya berupaya membunuh satu sama lain.

Pertengkaran hebat itu mengakibatkan barang bawaan untuk melamar dari Begede Katong berserakan.

Di antara barang bawaan yang digunakan untuk melamar adalah tempat upeti atau bokor kencono yang terlempar sampai ke Kedung Bokor atau sekarang Desa Pengkol, Banjarejo.

Kemudian barang bawaan lain berupa sirih terlempar sampai ke Desa Banyuurip yang kini disebut wilayah Suruhan, lantas untuk gemblong yang teriris-iris terlempar di Desa Temetes dinamakan Tiris, air tapenya menetes di Desa Temetes dinamakan banyu Tes.

Citro Wati tetap tidak mau menerima lamaran Begede Katong. Walaupun ditolak cintanya, Begede Katong tidak mau kembali ke negaranya.

Perjuangan berdarah yang dilakukan oleh dua penguasa itu semakin membuat Jonggrang Prayungan kian penasaran akan kecantikan Citro Wati akhirnya memanjat pohon jati.

Karena kesaktiannya pohon jati tersebut tidak kuat menahan beban Jonggrang sehingga menyebabkan pohon tersebut tertekan ke bawah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved